Gambaran Kesejahteraan Spiritual Keluarga pada Pasien Hemodialisa di RSD dr Soebandi Jember
Abstract
Penyakit gagal ginjal kronis (GGK) merupakan salah satu masalah
kesehatan global yang semakin meningkat, dengan data menunjukkan bahwa antara
tahun 2007 hingga 2018, terdapat lebih dari 66.000 pasien baru di Indonesia yang
memerlukan perawatan hemodialisa. Proses pengobatan ini tidak hanya
mempengaruhi kondisi fisik pasien, tetapi juga berdampak pada aspek psikologis
dan sosial mereka. Dalam konteks ini, dukungan dari keluarga menjadi sangat
penting, karena mereka berperan dalam memberikan dukungan emosional dan
spiritual yang dapat membantu pasien dalam proses pemulihan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan melibatkan 186 responden
dari keluarga pasien hemodialisa di RSD dr. Soebandi Jember. Pengumpulan data
dilakukan melalui kuesioner Spiritual Well-Being Scale (SWBS), yang dirancang
untuk mengukur kesejahteraan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan usia ratarata 44,09, jenis kelamin Perempuan (61,8), tingkat pendidikan mayoritas SMA
(45,7%), pekerjaan mayoritas tidak bekerja (47,8%), lama merawat mayoritas 1
tahun (29,6%). Pada kesejahteraan spiritual keluarga pasien hemodialisa berada
pada kategori sedang (93,5%) dan tinggi (6,5%), hal ini mencerminkan perlunya
perhatian lebih terhadap aspek spiritual dalam perawatan kesehatan, terutama bagi
keluarga yang mendampingi pasien GGK.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan spiritual dari keluarga
berhubungan erat dengan kesejahteraan fisik dan mental pasien. Keluarga yang
memiliki kesejahteraan spiritual yang baik cenderung lebih mampu memberikan
dukungan emosional dan praktis kepada pasien selama menjalani terapi
hemodialisa. Penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam perawatan kesehatan, di mana aspek spiritual tidak boleh diabaikan. Dengan
memahami pentingnya kesejahteraan spiritual, tenaga medis dapat merancang
program dukungan yang lebih komprehensif bagi keluarga pasien.
Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa kesejahteraan spiritual
keluarga pasien hemodialisa di RSD dr. Soebandi Jember umumnya berada pada
kategori sedang. Hal ini menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan dalam hal
dukungan spiritual bagi keluarga pasien GGK. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan wawasan bagi tenaga medis dan pihak terkait untuk merancang
program dukungan yang lebih komprehensif bagi keluarga pasien. Dengan
meningkatkan kesejahteraan spiritual keluarga, diharapkan dapat memberikan
dampak positif bagi kesehatan fisik dan mental pasien selama menjalani
pengobatan hemodialisa.
Melalui penelitian ini, penulis berharap agar hasil temuan dapat mendorong
keluarga untuk terus berupaya menjaga dan meningkatkan kesejahteraan spiritual
mereka agar dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada pasien dalam
proses penyembuhan. Selain itu, penelitian ini juga menekankan perlunya
kolaborasi antara tenaga medis dan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung proses pemulihan pasien. Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak
hanya bermanfaat bagi keluarga pasien tetapi juga bagi tenaga medis dalam
merancang program dukungan yang lebih holistik dan terintegrasi untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1628]