Pemodelan Matematika Aliran Udara pada Rongga Hidung Manusia Sebelum dan Sesudah Operasi Sphenoidotomy Menggunakan Metode Volume Hingga
Abstract
Rinosinusitis menurut kriteria adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada hidung dan sinus paranasal dengan adanya dua atau lebih gejala dalam kurun waktu minimal 12 minggu. Keluhan yang dirasakan oleh pasien umumnya berupa hidung tersumbat, nyeri pada wajah, dan menurunnya kemampuan penciuman. Beberapa faktor penyebab rinosinusitis antara lain alergi, defisiensi imun, kelainan anatomi hidung, virus, bakteri, dan iritasi. Dengan adanya benda asing yang masuk, hidung menjadi teriritasi. Karena itu, sinus akan memproduksi lendir dalam jumlah yang sangat banyak sehingga terjadi penyumbatan pada sinus paranasal. Mengobati pasien yang terkena penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat-obatan, namun ada beberapa kasus dimana pasien resisten terhadap obat-obatan, sehingga dilakukan tindakan Bedah Sinus Endoskopi (ESS) untuk meredakan infeksi, salah satunya dengan tindakan Sphenoidotomy. Sphenoidotomy adalah teknik yang dilakukan dengan membuat lubang pada dinding anterior sinus sphenoid atau dengan memperbesar ostium alami sinus sphenoid. Dengan memberikan bukaan atau lubang pada sinus sphenoid, aliran udara di dalam hidung dapat mengalir lebih lancar. Sebelum melakukan operasi yang sebenarnya, dapat dilakukan simulasi aliran fluida. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan aliran udara sebelum dan sesudah operasi Sphenoidotomy menggunakan metode volume hingga dengan bantuan software MATLAB dan ANSYS. Dengan adanya simulasi dapat diketahui bagaimana perbedaan aliran udara sebelum dan sesudah operasi Sphenoidotomy, serta bagaimana pengaruh diameter rongga hidung terhadap kecepatan aliran udara pada rongga hidung manusia.