Gambaran Self-Management pada Lansia yang Mengalami Hipertensi di Karang Werda Kecamatan Puger Kabupaten Jember
Abstract
Hipertensi menjadi masalah kesehatan pada kategori penyakit tidak menular
yang menyebabkan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas. Hal ini terjadi
karena banyak klien hipertensi tidak menyadari tekanan darahnya tinggi dan tidak
menunjukkan gejala khusus, sehingga dikenal sebagai silent killer. Prevalensi
hipertensi di Indonesia menurut diagnosis dokter mencapai 602.982 penduduk
(8,6%). Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya menekan prevalensi hipertensi,
salah satunya dengan melibatkan komunitas lansia seperti Karang Werda sebagai
wadah untuk mendukung kesehatan lansia. Karang Werda di Kecamatan Puger,
Kabupaten Jember, aktif menjadi fasilitator yang berpotensi besar dalam
mendukung pengelolaan hipertensi pada lansia melalui berbagai kegiatan yang
terarah. Self-management sebagai upaya yang dapat dilakukan klien hipertensi
untuk mengendalikan tekanan darah, mengurangi komplikasi, dan meningkatkan
kualitas hidup hipertensi melibatkan lima komponen utama: integrasi diri, regulasi
diri, interaksi dengan tenaga kesehatan, pemantauan tekanan darah, dan kepatuhan
terhadap aturan pengobatan yang dianjurkan. Konsistensi melakukan selfmanagement terbukti dapat menurunkan risiko komplikasi hipertensi seperti
penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, dan kerusakan saraf .
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran self-management
pada lansia hipertensi di Karang Werda Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan rancangan crosssectional. Teknik pemilihan partisipan menggunakan total sampling. Jumlah
sampel sebanyak 233 lansia hipertensi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
Hypertension Self-Management Behaviour Questionnaire (HSMBQ) untuk menilai
self-management hipertensi. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah one sample Kolmogorov-smirnov test. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik responden mayoritas lansia
hipertensi berusia 60-74 tahun (lansia), memiliki jenis kelamin perempuan dengan
tingkat pendidikan sekolah dasar. Sebagian besar lansia hipertensi berada dalam
kategori hipertensi derajat 2 yang telah mengalami hipertensi kurang dari 5 tahun.
Mayoritas lansia hipertensi tidak memiliki riwayat komorbiditas dan tidak
mengetahui adanya riwayat penyakit keluarga. Hasil kuesioner HSMBQ adalah
terdapat perbedaan signifikan pada domain self-management hipertensi (p-value <
0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan signifikan selfmanagement pada lansia di Karang Werda Kecamatan Puger Kabupaten Jember,
mayoritas memiliki self-management sedang (46,4%).
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1628]