Religiositas Penyair dalam Kumpulan Puisi Keledai yang Mulia karya Mario F. Lawi: Kajian Psikologi Kepribadian Sigmund Freud
Abstract
Religiositas Penyair dalam Kumpulan Puisi Keledai yang Mulia Karya Mario F. Lawi: Kajian Psikologi Kepribadian Sigmund Freud; Wiviano Rizky Tantowi, 170110201024; 2023; 126 halaman; Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember. Penelitian ini berfokus pada topik yang mengkaji rumusan masalah dari buku Mario F. Lawi, yakni: 1) Bagaimana unsur struktural yang ada di dalam Kumpulan Buku Puisi Keledai yang Mulia karya Mario F. Lawi? 2) Bagaimana kepribadian penyair yang ada di dalam Kumpulan Buku Puisi Keledai yang Mulia karya Mario F. Lawi? 3) Bagaimana religiositas penyair ditinjau dari proses kreatif yang ada di dalam Kumpulan Buku Puisi Keledai yang Mulia karya Mario F. Lawi? Guna menyelesaikan rumusan masalah, penelitian ini memakai metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan pendekatan analisis sruktural, sebab data-data yang terkumpul memerlukan penjelasan secara deskriptif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti perlu melakukan beberapa tahapan penelitian sastra untuk mendapatkan informasi yang valid. Kemudian peneliti berfokus pada keterkaitan unsur struktural, unsur yang membangun karya sastra khususnya puisi, meliputi unsur fisik yakni; (1) diksi, (2) imaji, (3) gaya bahasa atau majas, dan (4) tipografi. Selain unsur fisik, terdapat pula unsur batin yang meliputi; (1) tema, (2) nada, dan (3) amanat. Hasilnya menunjukan beragam makna interpretasi yang membuat kumpulan puisi Keledai yang Mulia semakin kuat dan multitafsir. Pembaca semakin disajikan dengan karya yang epik dan sarat akan nilai kebaikan yang mencerminkan diri penyair bernama Mario F Lawi. Selanjutnya dalam psikologi kepribadian yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Teori tersebut memiliki tiga unsur yang saling berkaitan yaitu id, ego, dan superego. Cara kerja id berada di dalam diri manusia yang terpusat dan bermain di alam bawah sadar. Ia seperti pada umumnya, menuntut rasa tidak suka terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar dan nafsu yang harus segera terpenuhi. Ego menitikberatkan pada keputusan-keputusan yang akan diambil oleh sang penyair. Sementara superego berlandaskan pada kekuatan moral dan etik dari kepribadian. superego memakai prinsip idealistik sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip realistik dari ego. Puisi-puisi Mario menunjukkan ada unsur psikologi kepribadian yang digunakan dan saling berkaitan satu. Psikologi kepribadian Mario dalam karyanya menempati posisi sesuai porsinya. Setelah mengkaji unsur struktural dan psikologi kepribadian, hal selanjutnya menganalisis unsur religiositas penyair. Adapun dalam mengetahui hasil ilmiah religiositas, harus melakukan telaah yang teliti terhadap proses kreatif yang dikaitkan dengan 4 aspek religiositas itu sendiri, di antaranya: 1) hubungan manusia dengan Tuhan-Nya, 2) manusia dengan masyarakat di sekitarnya, 3) antarmanusia, 4) hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hasilnya, religiositas penyair Mario F. Lawi tidak perlu diragukan lagi sebab ia mengimplementasikan nilai-nilai agamanya dalam kehidupan sehari-hari yang dijalankannya.