Analisis Jumlah Makrofag pada Soket Gigi Pasca Pencabutan Gigi Tikus Model Diabetes Melitus setelah Pemberian Larutan Bubuk Kulit Buah Kopi Arabika (Coffea arabica L.)
Abstract
Pencabutan gigi diindikasikan ketika gigi tidak dapat dipertahankan. Diabetes diduga menunda penyembuhan luka, dengan makrofag memainkan peran penting dalam membersihkan debris dan memproduksi sitokin selama fase inflamasi penyembuhan luka. Kulit buah kopi Arabika, yang mengandung flavonoid dan kafein, telah terbukti meningkatkan penyembuhan dengan meningkatkan aktivitas makrofag dan produksi VEGF. Flavonoid memiliki sifat anti-inflamasi, sementara asam klorogenat membantu mengontrol kadar gula darah. Namun, kulit buah kopi masih belum banyak digunakan di Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan kulit buah kopi Arabika terhadap jumlah makrofag yang terdapat pada soket pasca pencabutan gigi pada tikus diabetes. 27 ekor tikus Wistar jantan secara acak dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquadest, kelompok kontrol positif dengan pemberian metformin, dan kelompok perlakuan dengan pemberian larutan kulit buah kopi arabika (Coffea arabica L.). Jumlah makrofag dianalisis pada hari ke-3,7, dan 10 dengan pewarnaan H.E. pada mikroskop binokuler perbesaran 400x. Pada hari ke-3, kelompok kontrol negatif mencatat jumlah makrofag terendah, kemudian meningkat pada hari ke-7. Kelompok kontrol positif mengalami penurunan berkala pada hari ke-7 dan ke-10 dibandingkan hari ke-3. Kelompok perlakuan menunjukkan jumlah makrofag tertinggi pada hari ke-3, kemudian pada hari ke-7 dan ke-10. Kelompok perlakuan dengan pemberian larutan bubuk kulit buah kopi Arabika menunjukkan respon makrofag yang mendekati penyembuhan luka normal, menunjukkan bahwa larutan kulit buah kopi Arabika meningkatkan penyembuhan luka.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2124]