dc.description.abstract | Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur yang cukup
digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki rasa yang enak. Selain itu,
kandungan gizi dalam jamur tiram cukup signifikan, termasuk protein, kalsium, fosfor,
kalori, dan rendah lemak. Kondisi ini membuat permintaan terhadap jamur tiram terus
meningkat. Berdasarkan data BPS tahun 2021 dan 2022, produksi jamur tiram di
Indonesia mencapai 90,42 ton pada tahun 2021, namun mengalami penurunan signifikan
menjadi 63,16 ton pada tahun 2022. Salah satu penyebab dari penurunan produktivitas
jamur tiram putih di Indonesia yaitu ketersediaan bahan baku media tanam yang semakin
berkurang. Keberhasilan dalam budidaya jamur ditentukan oleh kualitas media tanam,
sterilitas dan bahan baku yang digunakan. Peningkatan hasil jamur tiram dapat dilakukan
dengan menambahkan campuran bahan media tanam selain serbuk kayu. Limbah
pertanian yang dapat digunakan yaitu jerami padi dan kulit kopi. Penambahan Zat
Pengatur Tumbuh (ZPT) alami dapat dijadikan sebagai bahan pelengkap selain komposisi
media tanaman, guna meningkatkan produksi jamur tiram putih. Penggunaan ZPT alami
dapat dilakukan dengan penambahan air kelapa muda karena hormon auksin yang terdapat
pada air kelapa muda
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga selesai yang bertempat di
kumbung jamur tiram milik Bapak Heri Desa Jatimalang Kecamatan Kepanjen Kidul
Kota Blitar. Penelitian dilakukan secara faktorial menggunakan pola dasar Rancangan
Acak Lengkap dengan 3 kali ulangan dengan 12 kombinasi perlakuan yang dilakukan
pengulangan sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 36 unit percobaan. Terdapat 6 parameter
pengamatan yaitu kecepatan panen, diameter tubuh buah, jumlah tubuh buah tiap panen,
jumlah total tubuh buah, berat tubuh buah tiap panen dan berat total tubuh buah. Analisis
data menggunakan ANOVA, apabila terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan,
maka dilakukan uji lanjutan menggunakan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
Berdasarkan hasil penelitian terjadi interaksi antara komposisi media tanam dan
konsentrasi ZPT air kelapa pada variabel pengamatan yang meliputi diameter tubuh buah
dan bobot total tubuh buah, tetapi tidak terjadi interaksi pada kecepatan panen, jumlah
tubuh buah tiap panen, jumlah total tubuh buah, berat tubuh buah tiap panen dan berat
total tubuh buah berpengaruh tidak nyata berdasarkan hasil analisis ragam. Kombinasi
terbaik yang direkomendasikan adalah konsentrasi ZPT 200 ml/baglog dan komposisi
media 75% Serbuk Gergaji + 25% Kulit Kopi. | en_US |