Pengembangan Media Augmented Reality berbasis Discovery Learning dan Pengaruhnya Terhadap Creative Thinking Skill
Abstract
Kemajuan teknologi telah memperpendek siklus produksi dan meningkatkan
produktivitas. Kemajuan dan kecepatan pertumbuhan ekonomi, komputer
mengambil alih, menggantikan, atau melengkapi banyak pekerjaan yang dilakukan
manusia di berbagai bidang seperti pemrosesan informasi dan tugas-tugas berbasis
aturan, sehingga meningkatkan permintaan akan keterampilan tingkat tinggi.
Permasalahan penggunaan media dalam pembelajaran sejarah salah satunya yaitu
terbatasnya akses internet dan perangkat teknologi digital di kelas, sekolah, dan
lembaga pendidikan, sehingga guru dan siswa tidak dapat menggunakan media
pembelajaran secara maksimal, pendidik harus menyediakan materi yang
berkualitas dan mudah dipahami siswa . Berdasarkan latar belakang diatas maka
rumusan masalah, yaitu 1.) Bagaimana Pengembangan dan Hasil Validasi Media
Augmented Reality (AR) berbasis discovery learning?2.)Bagaimana Efektivitas
Media Augmented Reality (AR) berbasis discovery learning terhadap creative
thinking skill? Tujuan penelitian ini antara lain 1) Mengembangkan dan
menvalidasi media pembelajaran dalam rangka meningkatkan creative thinking
skill pada peserta didik; 2) Mengidentifikasi efektifitas pengembangan media
pembelajaran creative thinking skill.
Penelitian pengembangan media augmented reality ini menggunakan model
ASSURE. Model ASSURE terdiri atas enam tahapan, yaitu (1) Analyze learner
characteristic, (2) State performance objective, (3) Select methods, media, and
materials, (4) Utilize materials, (5) Requires learner participation dan (6) Evaluate
and revise.
Metode yang digunakan, yaitu discovery learning. Penemuan terjadi ketika
individu-individu terutama terlibat penggunaan proses mental untuk menemukan
beberapa konsep dan prinsip.Penemuan dilakukan dengan cara mengamati,
mengklasifikasikan, mengukur, meramalkan, menentukan dan pemikiran. Proses
ini disebut proses kognitif, dan penemuan itu sendiri adalah proses mental
menyerap konsep dan prinsip.
Hasil uji validasi media augmented reality sebagai berikut; (1) validasi ahli media
mendapatkan nilai sebesar sebesar 3,65 dengan kategori luar biasa dan dapat
digunakan tanpa revisi; (2) validasi ahli materi sebesar 3,66 dengan kualifikasi luar
biasa dan dapat digunakan tanpa revisi; dan (3) validasi ahli bahasa sebesar 3,7
dengan kualifikasi luar biasa dan dapat digunakan tanpa revisi. Pada uji pengguna
pendidik mencapai nilai 3,82 dengan kualifikasi luar biasa dan dapat digunakan
tanpa revisi. Pada hasil uji pengguna peserta didik mencapai nilai 3,29 dengan
kualifikasi luar biasa dan dapat digunakan tanpa revisi.. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan efektifitas nilai pengetahuan pada peserta
didik.
Pada uji efektivitas relative menggunakan rumus eta square didapatkan nilai sebesar
0,54 sehingga dapat disimpulkan bahwa media augmented realitu menempati
kualifikasi luar bisa dalam meningkatkan creative thinking skill peserta didik.
Berdasarkan hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa media augmented reality
berbasis discovery learning dan pengaruhnya terhadap creative thinking skill yang
telah dikembangkan telah tervalidasi dengan kualifikasi sangat baik. Produk
aplikasi augmented reality juga dapat meningkatkan efektivitas creative thinking
skill pada peserta didik.