Faktor Risiko Kejadian Asma pada Pasien RSD dr. Soebandi Jember
Abstract
Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang tetap menjadi masalah kesehatan global yang kritis bagi anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, memburuk jika tidak terkontrol, dan menyebabkan eksaserbasi yang mengancam kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta berpotensi menyebabkan kematian. Masalah kesehatan terkait asma juga umum terjadi di Indonesia, di mana kasus asma meningkat sebesar 4,5% pada tahun 2020, naik dari 2,4% pada tahun sebelumnya. Provinsi dengan prevalensi asma tertinggi adalah D.I. Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Bali, sementara Provinsi Jawa Timur memiliki prevalensi asma sebesar 2,6%. Idealnya, asma harus ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), namun beberapa faktor menyebabkan pasien mencari pengobatan di rumah sakit. Faktor risiko ini bervariasi di setiap daerah karena pasien asma memiliki karakteristik yang beragam, termasuk di Jember, khususnya di RSD dr. Soebandi Jember. Jumlah pasien asma di rumah sakit ini meningkat dari tahun 2020 hingga 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko asma pada pasien di RSD dr. Soebandi Jember menggunakan studi observasional analitik dengan desain kasus kontrol. Sampel penelitian dipilih menggunakan total sampling untuk kelompok kasus dan simple random sampling untuk kelompok kontrol, dengan rasio 1:2, yang terdiri dari 28 pasien asma sebagai kasus dan 56 pasien pneumonia sebagai kontrol. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa jenis kelamin (OR=6,6, p=0,001), riwayat alergi (OR=3,882, p=0,021), dan hipertensi (OR=4,080, p=0,027) berhubungan dengan kejadian asma pada pasien di RSD dr. Soebandi Jember. Sementara itu, analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda mengungkapkan bahwa jenis kelamin adalah faktor risiko terkuat untuk kejadian asma pada pasien di RSD dr. Soebandi Jember, setelah mengontrol variabel alergi dan hipertensi.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2324]