Konsep Pengembangan Wisata Religi Berbasis CBT (Community Based Tourism)
Abstract
Masjid Jami‟ Al Baitul Amien merupakan salah satu kawasan wisata religi yang memiliki keunikan sebagai objek wisata dari sisi historis dan arsitektur Potensi yang dimiliki masjid Jami‟ Al Baitul Amien dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata yang dapat berkontribusi pada aspek kehidupan masyarakat disekitarnya, Hal ini tentunya harus diimbangi dengan kesiapan masyarakat sekitar dalam mendukung pengembangan pariwisata. Arah tujuan yang di tempuh berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jember 2021 – 2026 menyebutkan bahwa pengembangan potensi wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya (local heritage), dan wisata religious ditujukan untuk menciptakan kegiatan ekonomi baru dan meningkatkan kapasitas ekonomi daerah. Sebagai upaya perwujudkan kebijakan tersebut untuk mendukung masjid Jami‟ Al Baitul Amien sebagai wisata religi dirasa masih masih kurang dalam aspek fisik dan pengembangannya. Sehingga perlu adanya pengembangan kawasan yang dapat memenuhi harapan – harapan tersebut. Dengan adanya perencanaan kawasan yang baik dan terkonsep, akan dapat memberikan nilai fungsi dan berdaya guna. Penelitian ini memiliki tiga tujuan yang ingin dicapai : (1) potensi kawasan wista religi, (2) strategi prioritas pengembangan kawasan religi berbasis CBT (Community Based Tourism) dan (3) konsep pengembangan kawasan wisata religi berbasis CBT (Community Based Tourism). Tahapan awal dalam menentukan pengembangan kawasan Masjid Jami‟ Al Baitul Amien, yaitu identitifikasi potensi kawasan yang digunakan untuk mengidentifikasi gambaran kawasan pengembangan. Selanjutnya untuk mengetahui strategi prioritas digunakan AHP (Analytical Hierarchy Process), dan zonasi yang digunakan sebagai metode merumuskan konsep pengembangan kawasan wisata religi berbasis CBT (Community Based Tourism) . Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan kawasan Masjid Jami‟ Al Baitul Amien dillakukan pada zona inti yaitu dengan menambahkan museum atau ruang diorama yang menampilkan sejarah,penjelasan tentang setiap elemen arsitektur dan menara masjid sebagai tempat melihat pemandangan dari atas masjid dan Kota Jember. Zona pendukung yang dapat dikembangkan pengembangan parkir komunal, toko cinderamata dan pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di kawasan Masjid Jami‟ Al Baitul Amien. Sementara pada Zona pendukung tidak langsung merupakan zona dengan minim pengembangan adapun zona pendukung tidak langsung yaitu pada kawasan permukiman.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4249]