Modal Sosial Masyarakat Multikultural Dusun Wanasari dalam Mencegah Terjadinya Konflik
Abstract
Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman suku ras etnis agama budaya dan bahasa. Perbedaan entitas ini memungkinkan timbulnya disintegrasi sosial antar individu maupun kelompok. Hal ini dapat dicegah melalui modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat multikultural di Kampung Jawa. Penelitian ini tujuan untuk memahami peran modal sosial membentuk kerukunan dan integrasi antar etnis dalam mencegah terjadinya konflik di kampung Jawa di Dusun Wanasari. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah modal sosial yang dikemukakan oleh Fukuyama dan diperkuat oleh Pierre Bordieu. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui tahap observasi wawancara dan dokumentasi dengan subjek penelitian yang dipilih menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini adalah modal sosial menjadi kuat apabila tingkat kepercayaan antar masyarakat semakin signifikan, dan penyelesaian masalah antar masyarakat dilakukan secara konsensus sehingga hal ini menjadi strategi yang efektif dalam mencegah terjadi konflik. Selain itu, interaksi antar kelompok menjadi lebih masif dan kuat serta terealisasinya nilai-nilai pluralistik yang memperkuat kohesi sosial masyarakat di Kampung Jawa. Modal sosial yang dapat mengendalikan adanya konflik meliputi kepercayaan melalui pendekatan budaya, norma masyarakat yang berlaku, jaringan sosial yang memperkuat solidaritas dan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan. Ketiga komponen ini menumbuhkan nilai-nilai positif dalam masyarakat Kampung Jawa seperti adanya nilai kebersamaan, kerjasama dan hubungan timbal balik dalam hal kebaikan di antara komunitas masyarakat. Dengan demikian, modal sosial memiliki peran penting untuk memupuk keharmonisan memelihara hubungan yang positif dan minimalisir konflik.