Perbedaan Rasio SGOT/SGPT pada Pasien STEMI dan NSTEMI di ICCU RSD dr. Soebandi Jember Periode 2020-2022
Abstract
Infark miokard akut (IMA) merupakan gangguan pada pembuluh koroner 
yang diakibatkan oleh adanya plak aterosklerosis sehingga menyumbat aliran darah 
ke miokardium. Penurunan aliran darah menyebabkan iskemia dan nekrosis 
miokardium jika berlangsung lebih dari 15 menit. Jenis IMA terbagi menjadi ST-
segment elevation myocardial infarction (STEMI) dan non-ST-segment elevation 
myocardial infarction (NSTEMI). Enzim SGOT dan SGPT merupakan 
transaminase yang predominan di hepar, namun SGOT juga diproduksi oleh organ 
lain seperti miokardium. Aktivitas tertinggi SGOT pada miokardium menyebabkan 
peningkatan kadar SGOT lebih tinggi dibandingkan SGPT yang turut 
meningkatkan rasio SGOT/SGPT saat terjadi IMA. Peningkatan rasio SGOT/SGPT 
melebihi normal terutama dialami oleh pasien STEMI yang mempunyai tingkat 
oklusi lebih parah dibandingkan NSTEMI. Nilai rasio SGOT/SGPT yang 
meningkat dapat memprediksi oklusi total pada pembuluh koroner, prognosis serta 
mortalitas selama masa perawatan di RS (in-hospital mortality). Kajian mengenai 
hal ini dapat diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan 
tatalaksana, perawatan dan upaya preventif sekunder yang tepat untuk pasien IMA 
agar dapat menurunkan morbiditas serta mortalitas pasien STEMI dan NSTEMI di 
RS. 
Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional, analitik observasional 
dan retrospektif yang dilaksanakan di RSD dr. Soebandi Jember periode 1 Januari 
2020 hingga 31 Desember 2022. Subjek penelitian yang terlibat merupakan pasien 
STEMI dan NSTEMI yang memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi penelitian. 
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan data 
sekunder rekam medis pasien serta hasil pemeriksaan laboratorium SGOT dan 
SGPT. 
Penelitian dengan total 92 subjek penelitian ini menunjukkan perbedaan 
yang signifikan rasio SGOT/SGPT pada pasien STEMI dan NSTEMI di ICCU RSD 
dr. Soebandi Jember yang dianalisis menggunakan uji komparasi Mann Whitney (p-
value = 0,025). Dua kelompok pada variabel bebas dikatakan berbeda jika p-value 
< 0,05. 
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan rasio 
SGOT/SGPT antara pasien STEMI dan NSTEMI. Nekrosis miokardium yang 
terjadi saat IMA menyebabkan kadar SGOT meningkat lebih tinggi dibandingkan 
SGPT. Hal ini disebabkan oleh SGOT yang banyak terkandung dalam kardiomiosit 
sehingga mengakibatkan peningkatan rasio SGOT/SGPT. Rasio SGOT/SGPT 
meningkat lebih tinggi pada pasien STEMI dibandingkan NSTEMI akibat tingkat 
keparahan yang lebih berat berupa oklusi total pembuluh koroner.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1562]