Hubungan Riwayat Tuberkulosis dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Kabupaten Jember
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat TBC dan Kronis
Penyakit Paru Obstruktif (PPOK) di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan kuantitatif
studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di
Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2022 sampai Maret 2023. Penelitian
populasi adalah semua pasien rawat jalan di Klinik Asma dan PPOK RS Paru Jember,
berjumlah 332 pasien dengan sampel 264 pasien. Variabel independen adalah sejarah
tuberkulosis. Variabel dependen adalah PPOK. Variabel perancu adalah usia, jenis kelamin,
pekerjaan, tempat tinggal, dan merokok. Data diperoleh dari rekam medis pasien.
Data dianalisis dengan uji korelasi korelasi kontinjensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden yang menderita PPOK sebagian besar berada pada usia berisiko (>45 tahun) yaitu sebanyak 172 orang
(92,5%); jenis kelamin laki-laki yaitu 125 (67,2%); memiliki pekerjaan berisiko yaitu sebesar 125 (67,2%); hidup
di perkotaan yaitu 151 (81,2%). Ada hubungan antara riwayat tuberkulosis dan
PPOK sebelum variabel alat dikontrol dengan nilai p = 0,002 < 0,05; Peluang prevalensi
rasio (POR) = 5,795; 95% CI (1.726-19.455), artinya orang yang memiliki riwayat
tuberkulosis memiliki risiko 5.795 kali lebih besar menderita PPOK dibandingkan dengan orang yang melakukannya
tidak memiliki riwayat tuberkulosis. Ada hubungan antara riwayat tuberkulosis dan
PPOK setelah dikontrol variabel perancu dengan nilai p = 0,002 < 0,05; POR setelah
variabel pengganggu meningkat menjadi 15,359 dengan CI 95% (2,664-88,549) yang berarti orang
dengan riwayat TBC memiliki risiko 15.359 kali lebih besar menderita PPOK dibandingkan
kepada orang yang tidak memiliki riwayat tuberkulosis.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2323]