Dekonstruksi Peran Perempuan sebagai The Liyan Terhadap Independensinya dalam Novel Lebih Senyap dari Bisikan Karya Andina Dwifatma
Abstract
Peran perempuan dalam masyarakat patriarki seringkali dianggap sebagai
the liyan dan makhluk inferior yang lemah bahkan haknya sering diabaikan
kewajibannya dibeban gandakan. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini
berusaha mengkaji paradigma dan stereotipe yang perlu diluruskan. Fokus masalah
yang dibahas meliputi bentuk peran perempuan, dekonstruksi peran perempuan,
bentuk independensi perempuan, dan pemanfaatan kajian sebagai alternatif bahan
diskusi Sosiologi Sastra. Dekonstruksi tersebut diungkapkan melalui kajian pada
novel Lebih Senyap Dari Bisikan karya Andina Dwifatma yang menarik dijadikan
sebagai objek penelitian karena beberapa hal: (1) karya sastra melek feminisme
yang terbit tahun 2021; (2) bahasanya sederhana dan pengungkapan isinya tentang
kehidupan menjadi perempuan, baik sebagai istri, ibu, atau anggota masyarakat; (3)
isinya yang informatif bagi perempuan yang akan membangun rumah tangga,
perempuan yang (akan atau sedang) hamil, seorang ibu, atau perempuan dewasa;
dan (4) bagi pegiat sastra atau ilmu sosial dapat menjadikan novel ini sebagai objek
bacaan dan diskusi baru.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dirancang sebagai kajian
sastra feminis melalui objek penelitian novel Lebih Senyap Dari Bisikan karya
Andina Dwifatma. Data hasil kajian dekonstruksi disajikan dalam bentuk kalimat,
dialog, atau ungkapan yang berkaitan dengan dekonstruksi peran perempuan. Data
dikumpulkan melalui teknik baca dan catat serta studi kepustakaan. Teknik analisis
yang digunakan adalah analisis dekonstruksi Derrida.
Hasil penelitian ini meliputi: (1) bentuk peran perempuan dalam novel
Lebih Senyap Dari Bisikan karya Andina Dwifatma, yakni peran sebagai istri,
sebagai ibu, dan sebagai anggota masyarakat; (2) dekonstruksi peran perempuan
dalam novel Lebih Senyap Dari Bisikan karya Andina Dwifatma yang meliputi kemampuan perempuan dapat bekerja/menghasilkan uang, kemampuan perempuan
berani mengambil keputusan, kemampuan perempuan dalam mengaktualisasikan
diri, perempuan berpendidikan tinggi/berwawasan luas, kemampuan perempuan
dalam bersosialisasi/interaktif, dan perempuan sebagai produsen-prokreasi; (3)
bukti independensi perempuan dalam aspek emosi, ekonomi, intelektual, dan sosial;
dan (4) kajian dekonstruksi peran perempuan dalam novel Lebih Senyap Dari
Bisikan karya Andina Dwifatma dapat dijadikan sebagai alternatif bahan diskusi
pada mata kuliah Sosiologi Sastra.
Penelitian ini menyimpulkan beberapa hal tentang kajian dekonstruksi
peran perempuan dalam novel Lebih Senyap Dari Bisikan karya Andina Dwifatma
yakni: (1) peran perempuan saat ini memiliki pola pikir yang luwes dan tidak kaku
atau open minded; (2) peran perempuan saat ini lebih aktif karena kemampuan
multitasking-nya yang membuat perempuan mampu bertindak lebih efisien; dan (3)
peran perempuan saat ini lebih produktif karena kamampuan future-oriented-nya
memiliki daya saing di ranah publik. Sementara saran dalam penelitian ini bagi
mahasiswa pegiat sastra dan ilmu sosial dapat dijadikan sebagai alternatif bahan
diskusi serta refleksi untuk lebih memahami peran perempuan. Bagi pendidik
Bahasa dan Sastra maupun ilmu sosial, penelitian ini dapat dijadikan referensi
kajian dekonstruksi Jaqques Derrida dan feminisme eksistensialisme Simone De
Beauvoir. Sementara bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai referensi dan
objek pengembangan penelitian yang lebih kompleks.