Optimasi Komposisi dan Ketebalan Acrylic-Graphene Oxide Sebagai Sensor Gas Untuk Kopi Berbasis Konduktnsi
Abstract
Sensor gas berbasis material komposit telah berkembang pesat, dan
matriks yang dapat digunakan yaitu Polyacrylic Acid (PAA) dengan penambahan
reinforcement berupa Graphene Oxide (GO). Kinerja komposit sensor gas
dipengaruhi oleh komposisi GO dan ketebalannya. Penelitihan ini bertujuan
mengetahui karakteristik respon sensor, pengaruh komposisi dan ketebalan
komposit. Kinerja sensor dipelajari dari respon konduktansi, waktu respon dan
repeatabilitas. Keberhasilan pengembangan komposit PAA/GO diuji dengan
melihat tingkat kepresisian preparasi sensor, dan kemampuan membedakan
beberapa jenis kopi dan juga masa pakai sensor.
Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap, diawali dengan sintesis GO dan
komposit PAA/GO dengan mencampurkan GO dengan PAA komersial,
selanjutnya dikarakterisasi UV-Vis dan FTIR untuk memastikan sifat GO dan
PAA tetap berada dalam komposit. Tahap kedua adalah design sensor dan
dipelajari pengaruh komposisi PAA/GO dan ketebalannya, variasi komposisi
terfokus pada jumlah GO yaitu 0,05g; 0,10g; 0,15g; 0,20g; 0,25g; dan 0,50g
dengan volume PAA yang konstan. Sedangkan ketebalan komposit PAA/GO
divariasikan dengan ketebalan dimulai dari 0,032; 0,068; 0,084; 0,132; dan 0,152
mm. Komposit PAA/GO terbaik selanjutnya diuji reprodusibilitas dengan
menyiapkan 3 sensor untuk melihat tingkat keberhasilan preparasi sensor, uji beda
dan uji sensitivitas dilakukan terhadap 3 jenis kopi dengan variasi konsentrasi
kopi (w/v) yaitu 1 g, 2 g, 3 g, dan 4 g dalam 45 mL air. Kelayakan masa pakai
sensor dipelajari mendeteksi aroma kopi diuji selama 6 minggu,
Sintesis PAA/GO telah berhasil dilakukan yang dibuktikan dengan
munculnya spektra PAA dan GO pada daerah serapan 240 nm dan 305 nm spektra UV-Vis PAA/GO dan puncak 2900,26 cm-1 (O-H), 1668,38cm-1 (C=O),
serta 1513,83 cm
-1 (C=C) spektra FTIR PAA/GO. Hasil pengukuran variasi
komposisi GO diperoleh bahwa komposisi GO terbaik adalah 0,25 g yang ditinjau
dari peningkatan nilai konduktansi (0,05810-6 S), waktu respon relatif singkat
(27 detik) dan nilai repeatabilitas 1,2%. Peningkatan komposisi GO pada
PAA/GO akan meningkatkan nilai konduktansi karena GO sebagai pembawa sifat
konduktansi komposit PAA/GO. Ketebalan terbaik sensor PAA/GO diperoleh
pada ketebalan 0,084 mm dengan nilai konduktansi 0,203 10-6 S, waktu respon
47 detik dan repeatabilitas sensor sebesar 2,4%. Peningkatan ketebalan film
polimer akan meningkatkan nilai konduktansi, tetapi waktu respon sensor semakin
lambat. Hasil uji sensitivitas sensor PAA/GO terhadap kopi sidomulyo sebesar
0,0348; kopi gumitir 0,0287; dan kopi garahan 0,0304 yang menunjukkan bahwa
sensor memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap kopi sidomulyo dibanding kopi
gumitir dan garahan.
Preparasi 3 sensor PAA/GO berhasil dilakukan dengan respon yang relatif
sama untuk setiap jenis kopi dengan nilai RSD pengukuran kopi sidomulyo
sebesar 3,1%; kopi gumitir 2,3%; dan kopi garahan 3,6%. Hasil menunjukkan
bahwa ketiga sensor memiliki tingkat kepresisian atau tingkat konsistensi kinerja
sensor yang sama. Respon sensor yang dihasilkan juga menunjukkan bahwa
sensor mampu membedakan 3 jenis aroma kopi dengan hasil respon sensor
tertinggi pada kopi sidomulyo. Hasil uji life time sensor dengan melihat nilai
repeatabilitas dan reprodusibilitas menunjukkan bahwa sensor PAA/GO memiliki
kinerja yang baik selama 3 minggu dengan nilai RSD dibawah 5% dan pada
minggu ke 4 hingga minggu ke 6 kinerja sensor mengalami penurunan.