Determinan Intensi Ibu dalam Pemberian Vaksinasi Measles Rubella di Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kota Malang
Abstract
Campak dan rubella adalah dua penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengan gejala tertentu. Temuan sebanyak 2.931 kasus suspek campak dan suspek
campak yang divaksinasi sebanyak 1.634 kasus. Peningkatan jumlah kasus campak
di Jawa Timur dari Tahun 2020 sebanyak 223 kasus dan pada Tahun 2021 tercatat
memiliki 366 kasus. Peringkat nomor tiga setelah Provinsi Jawa Tengah (493
kasus) dan Provinsi DKI Jakarta (489 kasus) dengan incident rate sebesar 0,48 per
100.000 penduduk (Kemenkes RI, 2022). Kota Malang tercatat terdapat temuan
kasus campak sebanyak 13 kasus (Dinkes Jatim, 2021). Dalam upaya mencapai
target eliminasi measles dan rubella pada Tahun 2023 dilakukan kampanye
imunisasi Measles Rubella (MR) untuk memenuhi cakupan yang tinggi dan merata
minimal 95% sehingga dapat terbentuknya herd immunity yang akan memutus
rantai penularan campak dan rubella. Anak masih belum mampu secara mandiri
menanggapi hal-hal tersebut, maka dibutuhkan peran orang tua ataupun ibu. Peran
orang tua khususnya ibu yang sadar akan kesehatan anaknya akan lebih memenuhi
kelengkapan imunisasi. Ibu jelas berperan dalam keterlibatan imunisasi maupun
vaksinasi pada anak. Keterlibatan ibu sebelum terjadinya perilaku diawali dengan
adanya intensi. Hal itu jika dikaitkan dengan theory of planned behavior bahwa ada
tiga faktor (sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan persepsi kontrol atas
perilaku) yang dapat menentukan intensi ibu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan
dengan intensi ibu dalam pemberian vaksinasi Measles Rubella (MR) di Wilayah
Kerja Puskesmas Bareng Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain penelitian cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini sejumlah 131 orang dengan sampel sebanyak 68 yang tersebar
di empat kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Bareng yaitu Kelurahan Bareng,
Kelurahan Sukoharjo, Kelurahan Gadingkasri, dan Kelurahan Kasin. Teknik yang
digunakan untuk pengambilan sampel adalah Proportionate Random Sampling.
Pengumpulan data berupa wawancara dengan kuesioner karakteristik responden,
attitude toward the behavior, norma subjektif, perceived behavioral control, dan
intensi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat.
Hasil analisis univariat, sebagian besar responden berada direntang usia 27
hingga 35 tahun (55,9%), pendidikan terakhir yang ditempuh yaitu pendidikan
menengah (55,9%), tidak berpenghasilan (41,2%), beragama islam (100%), media
yang paling sering diakses dalam mencari informasi adalah media sosial (94,1%).
Sebagian responden memiliki sikap positif (51,5%), norma subjektif yang sama
jumlahnya antara yang positif dan negatif (50%), dan persepsi kontrol atas perilaku
yang tinggi (52,9%). Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara attitude toward the behavior, norma subjektif, dan perceived
behavioral control dengan intensi dalam pemberian vaksinasi measles rubella di
Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kota Malang.
Saran yang diberikan bagi Puskesmas Bareng yaitu meningkatkan perilaku
ibu dalam pelaksanaan vaksinasi measles rubella misalnya dengan pemberian
penyuluhan dengan pemberian informasi secara mendetail mengenai vaksinasi
measles rubella untuk semakin meningkatkan sikap, norma subjektif, dan persepsi
kontrol atas perilaku ibu. Saran bagi masyarakat yaitu ikut serta secara aktif turut
serta dalam mengikuti dan meramaikan kegiatan posyandu setiap bulannya. Saran
bagi penulis selanjutnya yaitu untuk penelitian kuantitatif dapat dilanjutkan dengan
melakukan penelitian terkait faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan
perilaku ibu terkait vaksinasi measles rubella seperti faktor latar belakang
(kepribadian, emosi, kecerdasan, nilai, strerotip, pengetahuan, intervensi, ras/etnis,
budaya, hukum, ekonomi, dan geografi) dan beliefs dan menggunakan model
pendekatan teori perilaku lainnya, seperti Health Belief Model. Penelitian ini dapat
dikembangkan secara mendalam melalui indepth interview dengan metode
penelitian kualitatif terkait perilaku ibu dalam pemberian vaksinasi measles rubella.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2314]