Perempuan Desa Mronjo : Budaya Kemiskinan pada Penerima Program Keluarga Harapan
Abstract
Penelitian ini mengkaji mengenai budaya kemiskinan pada perempuan
penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Mronjo.
Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022, Desa Mronjo
mempunyai 1.602 Kartu Keluarga yang masuk dalam kategori miskin dari 2.177
Kartu Keluarga yang ada di Desa Mronjo secara keseluruhan, artinya lebih dari
setengah Kartu Keluarga yang ada di Desa Mronjo masuk dalam kategori keluarga
miskin. Kondisi kemiskinan ini membuat perempuan (Ibu atau Istri) dari keluarga
miskin harus turun tangan untuk ikut memperbaiki perekonomian keluarga. Selain
menjadi ibu rumah tangga, perempuan dari keluarga miskin menjadi pendukung
utama perekonomian dalam keluarga miskin tersebut, mereka dituntut untuk
bekerja lebih keras demi memperbaiki perekonomian keluarga. Disisi lain, kondisi
kemiskinan yang mereka alami membuat para perempuan dari keluarga miskin
menjadi bagian dari program pengentasan kemiskinan yang dijalankan oleh
pemerintah yaitu Program Keluarga Harapan (PKH).
Dalam penelitian ini, realitas kemiskinan yang dialami oleh perempuan
penerima bantuan sosial PKH akan dikaitkan dengan pola hidup dan budaya yang
ada dalam keluarga penerima bantuan sosial PKH di Desa Mronjo yang secara
tidak langsung dapat melestarikan kemiskinan. Hubungan kemiskinan dan budaya
adalah dengan mengasumsikan bahwa terdapat sikap atau perilaku orang miskin
yang menyebabkan kondisi kemiskinan dalam keluarga.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana wujud
budaya kemiskinan pada perempuan penerima bantuan sosial Program Keluarga
Harapan (PKH) Desa Mronjo?”. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui, menganalisis, mendeskripsikan, dan mengkaji mengenai wujud
budaya kemiskinan pada perempuan dari keluarga miskin yang menerima bantuan
Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Mronjo.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Budaya
Kemiskinan menurut Oscar Lewis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan informan dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat dua sumber data yaitu data
sekunder merupakan data yang diperoleh dari internet maupun buku dan data
primer diperoleh melalui beberapa metode pengumpulan data dari informan
dengan melalukan observasi lapangan pada lokasi penelitian dengan mengamati
objek penelitian, interview (wawancara) jenis interview semi terstruktur dengan
informan, dan dokumentasi berupa gambar dan rekaman audio menggunakan
ponsel pintar sebagai alat bantu dalam proses penelitian. Keabsahan data
menggunakan teknik triangulasi data, sedangkan analisis data dalam penelitian ini
mengacu pada analisis data menurut Miles dan Huberman dengan menggunakan
reduksi data, data display, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini berupa penjelasan mengenai Program Keluarga
Harapan (PKH) di Desa Mronjo, kemiskinan pada kehidupan keluarga perempuan
penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu keluarga Ibu Mujiati, Ibu
Sarah, serta Ibu Ana, dan analisis wujud budaya kemiskinan. Perempuan penerima
PKH mempunyai ketergantungan yang besar terhadap bantuan sosial tersebut, hal
ini terlihat dari pola kelakuan mereka yang menunjukkan sikap mengharapkanharapkan bantuan sosial PKH agar selalu cair tepat waktu dan berharap semoga
mendapatkan bantuan sosial PKH secara terus menerus disertai dengan bantuan
sosial komplementer lainnya. Terlihat realitas karakteristik budaya kemiskinan
yang berkembang dalam kehidupannya, yaitu berupa budaya ketergantungan
terhadap bantuan sosial PKH, berhutang, budaya anak harus membantu orang tua,
istri sebagai pendukung utama perekonomian keluarga, dan pola pikir menerima
keadaan miskin sebagai takdir.