Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis PhET Simulation pada Materi Tekanan Zat Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP
Abstract
Pendidik pada abad 21 diharapkan menjadi pendidik cakap yang dapat
memaknai sekaligus dan menjadi fasilitator perubahan kualitas pembelajaran di
sekolah. Keterampilan yang harus dikembangkan oleh pendidik untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran disebut 4C yaitu Communication, Creativity,
Collaborative, dan Critical thinking. Potensi siswa memecahkan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari dapat ditingkatkan dengan keterampilan berpikir
kritis. Siswa yang mampu berpikir kritis dapat menganalisis pemikiran mereka
untuk memastikan keputusan yang dibuat dan dapat menarik kesimpulan dengan
tepat. Berdasarkan hasil studi PISA tersebut siswa indonesia dinyatakan memiliki
keterampilan berpikir kritis rendah. Hasil wawancara peneliti dengan guru IPA di
SMPN 3 Jember juga mendukung pendapat bahwa banyak siswa yang memiliki
keterampilan berpikir kritis rendah, hal ini dapat dilihat dari cara siswa menjawab
pertanyaan yang diberikan untuk mengkaji materi, siswa cenderung menjelaskan
kalimat yang hampir sama dengan sumber buku yang digunakan, dan pada setelah
pembelajaran siswa belum mampu merumuskan materi yang dipelajari terutama
pada bab yang cukup kompleks seperti tekanan zat. Alternatif pembelajaran yang
bisa dilakukan sebagai upaya meningkatkan keterampilan berpikir kritis adalah
dengan memanfaatkan media pembelajaran yang inovatif dan menarik seperti
penggunaan media pembelajaran berbasis PhET Simulation.
Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengkaji pengaruh penggunaan
media pembelajaran berbasis PhET Simulation pada materi tekanan zat terhadap
keterampilan berpikir kritis siswa SMP. Penelitian kuantitatif ini termasuk jenis
penelitian kuasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group.
Penelitian ini dilakukan di SMPN 3 Jember pada semester genap tahun ajaran
2022/2023 dengan sampel yaitu kelas VIIIF sebagai kelas kontrol dan VIIIG
sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tulis berupa
pretest dan postest, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil pretest-posttest
pada kedua kelas dianalisis menggunakan uji Independent Sample T-Test dan
dilanjutkan uji t-pihak kanan. Uji Independent Sample T-Test dapat dilakukan
apabila syarat uji homogenitas dan uji normalitas terpenuhi. Hasil penelitian
menunjukkan taraf signifikansi pada uji t sebesar 0.000 < 0.05 yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata nilai posttest antara kelas kontrol dan eksperimen.
Pencapaian setiap indikator keterampilan berpikir kritis kedua kelas,
Persentase tertinggi terletak pada indikator interpretasi yaitu sebesar 72.50% pada
kelas kontrol dan 88% pada kelas eksperimen. Untuk persentase terendah terletak
pada indikator evaluasi yaitu sebesar 46.25% pada kelas kontrol, dan 62.50% pada
kelas eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
penerapan media pembelajaran berbasis PhET Simulation pada materi tekanan zat
berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMP.