| dc.description.abstract | Beauveria bassiana sering direkomendasikan oleh penyuluh dan banyak digunakan oleh petani untuk mengendalikan hama seperti thrips, kutu kebul, tungau, kutu putiih, kutu daun dan kumbang. Tujuan dari penellitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hambatan atau kontaminan agrokimia terhadap laju pertumbuhan koloni dan pertumbuhan spora APH (B. bassiana). Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2022 sampai dengan Februari 2023. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu: glifosat, ametrin, fenoksaprop, pendimethalin, dan kontrol. Penelitian uji laju pertumbuhan diameter koloni dan uji kerapatan spora B. bassiana. Pengolahan data dilanjutkan dengan uji Duncan (DMRT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Agrokimia fenokaprop dan Pendimethalin dapat sebagai kontaminan karena memiliki pengaruh penghambatan terhadap kerapatan spora APH (B. bassiana) dengan rata rata kerapatan yang paling rendah sebesar 1.21ml.gr dan 1.18ml/gr dibandingkan dengan perlakuan E (kontrol) sebesar 1.23ml/gr, glifosat sebesar 2.54ml/gr dan ametrin sebesar 3.49ml/gr. B. bassiana memiliki laju pertumbuhan diameter koloni yang tidak berbeda nyata pada setiap perlakuan dengan kontrol sehingga dapat diartikan agrokimia, glifosat, ametrin, fenoksaprop dan pendimethalin tidak memiliki pengaruh penghambatan atau kontaminan terhadap laju pertumbuhan diameter koloni B. bassiana. | en_US |
