Pengembangan Perangkat Research Based Learning dengan Pendekatan STEM untuk Meningkatkan Metaliterasi Peserta Didik dalam Menyelesaikan Masalah Relasi Fungsi dan Aplikasinya pada Desain Motif Batik Garis
Abstract
Salah satu subjek penting dalam pendidikan adalah matematika, karena
matematika memberikan landasan untuk berpikir analitis dan pemecahan masalah.
Selain itu, matematika juga diperlukan untuk pengembangan literasi matematika,
yaitu kemampuan untuk memahami, menerapkan dan berkomunikasi
menggunakan bahasa matematika (Maulyda, 2020). Namun, memiliki
pengetahuan literasi matematika saja tidak cukup. Peserta didik juga harus
memiliki kemampuan metaliterasi. Metaliterasi berkaitan dengan kemampuan
peserta didik untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, menggunakan dan
berpartisipasi secara kritis dengan berbagai informasi (Mackey & Jacobson,
2011). Kemampuan metaliterasi memainkan peran penting dalam membantu
peserta didik memahami masalah matematika yang kompleks dan menemukan
solusi yang efektif dalam konteks pembelajaran matematika. Hal ini menjadi
tantangan bagi pendidik untuk menggunakan pendekatan yang mendukung proses
pembelajaran, salah satu pendekatan yang dapat diterapkan yaitu pendekatan
Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM). Agar pendekatan
pembelajaran berjalan sempurna, diperlukan model pembelajaran yang tepat.
Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
mengembangkan kemampuan metaliterasi dan dapat dipadukan dengan
pendekatan STEM adalah model Research-Based Learning.
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
model pengembangan yang dikemukakan oleh Thiagarajan yakni 4D-Model yang
terdiri dari empat tahap. Tahap pertama yaitu tahap pendefinisian (define), tahap
perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan terakhir tahap
penyebaran (disseminate). Hasil pengembangan perangkat meliputi RPP, LKPD
serta pretest dan posttest. Perangkat yang dikembangkan telah memenuhi kriteria
valid, praktis dan efektif berdasarkan hasil validasi oleh tiga validator dan telah
diuji coba. Perangkat pembelajaran telah memenuhi kategori valid ditunjukkan
dengan koefisien validitas RPP sebesar 3,81 (95%), koefisien validitas LKPD
sebesar 3,70 (93%) dan koefisien validitas THB sebesar 3,65 (91%). Memenuhi
kategori praktis berdasarkan data penilaian observasi keterlaksanaan model
pembelajaran sebesar 3,65 (91%). Memenuhi kategori efektif berdasarkan
persentase tes hasil belajar peserta didik lebih dari 80% dari jumlah peserta didik
di dalam kelas, data observasi aktivitas peserta didik didapatkan persentase skor
rata-rata sebesar 3,53 (88%), serta angket respon peserta didik didapatkan
akumulasi persentase respon positif sebesar 98%, sehingga dapat disimpulkan
mayoritas peserta didik memiliki respon sangat positif terhadap pembelajaran.
Pengaruh perangkat Research-Based Learning dengan pendekatan STEM
dalam meningkatkan kemampuan metaliterasi peserta didik dapat dilihat dari hasil
uji hipotesis menggunakan paired-sample t test dengan bantuan software SPSS
pada hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) senilai 0,00 <
0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil pada pretest dan posttest. Selanjutnya dapat dilihat melalui hasil yang
diperoleh dari analisis kemampuan metaliterasi peserta setelah diberi perlakuan,
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada hasil posttest. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan
metaliterasi peserta didik kelas XI MIPA 8 yang telah menerapkan perangkat
pembelajaran.
Potret fase peserta didik dalam menyelesaikan masalah relasi fungsi pada
pengaplikasian desain batik motif garis didasarkan pada kemampuan metaliterasi
peserta didik tersebut. Empat sampel peserta didik yang diambil mewakili
kategori metaliterasi sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan kriteria
nilai RA, apabila semakin rendah nilai RA maka nilai RA semakin baik. Nilai RA
terendah dimiliki oleh peserta didik yang memiliki kemampuan metaliterasi
sangat tinggi, sehingga hal tersebut mengindikasikan bahwa peserta didik dengan
kemampuan metaliterasi sangat tinggi memiliki nilai RA yang paling baik.