Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Terapi Antibiotik pada Pasien Pneumonia Anak di RSUD Sanjiwani Gianyar
Abstract
Pneumonia yaitu suatu peradangan atau infeksi akut yang terjadi pada
jaringan paru. Penyebab pneumonia adalah mikroorganisme seperti, bakteri, jamur,
virus, parasit, kerusakan fisik paru dan juga paparan bahan kimia. Penggunaan
antibiotik merupakan salah satu terapi pneumonia yang paling penting. Evaluasi
terhadap pemilihan terapi antibiotik serta durasi penggunaannya pada pasien
pneumonia anak sangat penting untuk dilakukan. Apabila antibiotik digunakan
secara tidak rasional maka dapat menimbulkan adverse drug reaction serta dapat
terjadi peningkatan biaya. Ketepatan pengobatan antibiotik selain berdampak
dalam aspek klinis juga berdampak dalam biaya pengobatan. Semakin banyak
ketidakrasionalan pengobatan antibiotik, maka semakin meningkat pula beban
pembiayaan kesehatan, hal ini disebabkan oleh tingginya penggunaan antibiotik
atau banyaknya biaya yang diperlukan untuk menangani kasus bakteri resisten.
Terdapat beragam pilihan antibiotik sebagai terapi empiris untuk pasien pneumonia
anak yang cost-effective di berbagai rumah sakit di Indonesia. Hal ini yang
mendorong peneliti untuk melakukan analisis terhadap efektivitas biaya terapi
antibiotik pada pasien pneumonia anak yang dirawat inap di RSUD Sanjiwani.
Penelitian studi farmakoekonomi dilakukan dengan membandingkan
efektivitas terapi dan biaya penggunaan antibiotik sebagai terapi empiris pada
pasien pneumonia anak yang dirawat inap di RSUD Sanjiwani Gianyar.
Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan melihat data rekam medis
dan juga catatan pembayaran pasien pneumonia yang rawat inap selama periode
2021-2023. Pengumpulan data dilakukan dengan metode total sampling. Penelitian
yang dilakukan yaitu dengan cara pengumpulan rekam medik pasien pneumonia
anak pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan rentang
waktu tahun 2021 - 2023. Untuk metode pengambilan datanya dilakukan secara total sampling. Data pasien pneumonia anak pada RSUD Sanjiwani Gianyar yang
memenuhi kriteria inklusi diperoleh sebanyak 159 pasien.
Pasien pneumonia anak terbanyak berada pada rentang usia 1-5 tahun yaitu
sebanyak 119 pasien (74,84%), mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki
(57,86%), dan 79 pasien (49,69%) menderita pneumonia disertai komorbid, dengan
komorbid terbanyak yaitu komplikasi pernapasan (23,90%). Terapi antibiotik yang
banyak digunakan atau diberikan pada pasien pneumonia anak yaitu terapi
antibiotik tunggal seftriakson i.v sebanyak 107 pasien (67,3%). Pada tingkat
kesembuhan dalam 5 hari, seftriakson i.v memiliki persentase tertinggi yaitu
66,36% (71 pasien). Pada tingkat kesembuhan dalam 7 hari, antibiotik yang
memiliki persentase kesembuhan tertinggi yaitu seftriakson i.v yang mencapai
93,46% (100 pasien). Berdasarkan hasil penelitian, pasien yang memiliki durasi
rata-rata rawat inap tercepat adalah pasien yang mendapatkan antibiotik seftriakson
i.v yaitu 5,33 hari, sedangkan antibiotik sefotaksim i.v memiliki durasi rata-rata
rawat inap terlama yaitu 6,15 hari. nilai ICER kombinasi seftriakson i.v dan
azitromisin p.o terhadap seftriakson i.v sebesar - Rp 307.728/tingkat kesembuhan.
nilai ICER sefotaksim i.v terhadap seftriakson i.v sebesar Rp 15.819/tingkat
kesembuhan. Hasil analisis efektivitas biaya menunjukkan antibiotik tunggal
seftriakson i.v paling cost-effective dibandingkan antibiotik sefotaksim i.v dan
antibiotik kombinasi seftriakson i.v dan azitromisin p.o.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1513]