Hubungan Antara Kemakmuran Ekonomi dan Demokratisasi dengan Global Ecological Footprint: Pendekatan Kurva Lingkungan Kuznets
Abstract
Global Ecological Footprint merupakan indikator penting yang mengukur ketergantungan manusia terhadap sumber daya alam dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kemakmuran ekonomi, demokratisasi, dan urban population terhadap ecological footprint sekaligus menguji validitas Environmental Kuznets Curve (EKC) dalam konteks global. Studi ini menggunakan data panel dari 135 negara selama periode 2012-2022 dengan pendekatan analisis regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen (kemakmuran ekonomi dan demokratisasi) serta variabel kontrol (urban population) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan ecological footprint. Temuan kunci penelitian ini adalah validasi hipotesis EKU, yang dibuktikan melalui koefisien kuadratik variabel kemakmuran ekonomi yang bernilai negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa pada tahap awal pembangunan ekonomi, ecological footprint cenderung meningkat, namun setelah mencapai titik tertentu (tingkat kemakmuran tertentu), dampak lingkungan justru mulai menurun – membentuk pola kurva U terbalik.
Implikasi dari penelitian ini memperkuat teori bahwa pertumbuhan ekonomi pada fase awal memang cenderung eksploitatif terhadap lingkungan, namun pada tahap lanjut dapat diiringi dengan perbaikan kualitas lingkungan melalui kebijakan yang lebih berkelanjutan. Temuan ini memberikan masukan penting bagi pembuat kebijakan untuk merancang strategi pembangunan yang mempertimbangkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.