Tuturan Imperatif dalam Wacana Kesehatan Covid-19 di Media Sosial
Abstract
Penelitian ini menganalisis tuturan imperatif dalam wacana kesehatan COVID-19 di media sosial (YouTube, Instagram, dan blog) dengan pendekatan analisis wacana dan tindak tutur. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan: (1) wujud tuturan imperatif, (2) fungsi tuturan, dan (3) alasan penggunaannya dalam konteks komunikasi kesehatan. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi dan dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data, verifikasi).
Hasil penelitian mengidentifikasi sepuluh wujud tuturan imperatif: perintah, suruhan, permintaan, desakan, imbauan, ajakan, larangan, harapan, ucapan selamat, dan anjuran. Tuturan ini berfungsi sebagai (1) kompetitif (mengarahkan tindakan), (2) konvivial (menjaga hubungan sosial), dan (3) kolaboratif (mendorong partisipasi). Alasan penggunaan tuturan imperatif meliputi upaya memengaruhi, meyakinkan, dan menarik perhatian publik dalam kampanye kesehatan.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa tuturan imperatif dalam wacana kesehatan COVID-19 dimanfaatkan sebagai strategi komunikasi efektif untuk mengubah perilaku masyarakat. Implikasi penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan materi pendidikan bahasa dan strategi komunikasi kesehatan di media sosial. Penelitian lanjutan dapat memperluas cakupan analisis dengan mempertimbangkan variabel psikolinguistik dan respon audiens.