Tunggal Bahasa Pedagang Etnik Madura dalam Interaksi Jual-Beli di Pasar Sukorejo Kabupaten Jember
Abstract
Penelitian ini mengkaji fenomena pemilihan bahasa (language choice) dengan fokus pada wujud tunggal bahasa dalam interaksi jual beli di Pasar Sukorejo, Jember. Studi ini menganalisis praktik pemilihan satu varietas bahasa secara konsisten oleh pedagang Madura bilingual (penguasa 5 varietas bahasa: Madura enjȃ'iyȃ, Madura engghi-enten, Jawa ngoko, Jawa krama, dan Indonesia informal) saat bertransaksi dengan pembeli. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi partisipan (tersamar dan terang-terangan) serta wawancara mendalam untuk mengumpulkan data tuturan dan komponen SPEAKING (Setting, Participants, Ends, Act sequences, Key, Instrumentalities, Norms, Genre).
Hasil penelitian menunjukkan tiga pola tunggal bahasa yang dominan: bahasa Madura (56%), bahasa Jawa (32%), dan bahasa Indonesia (12%). Faktor penentu pemilihan bahasa terutama terkait partisipan, meliputi: (1) status etnik (kecenderungan menggunakan bahasa Madura dengan sesama etnik), (2) status sosial (penggunaan Jawa krama kepada pembeli tua/berstatus tinggi), dan (3) status hubungan sosial (frekuensi interaksi memengaruhi pilihan bahasa). Analisis mengungkap bahwa meskipun pedagang menguasai multibahasa, mereka cenderung mempertahankan satu varietas bahasa selama transaksi untuk menjaga kejelasan komunikasi dan efisiensi interaksi.
Temuan ini memperkaya kajian sosiolinguistik tentang strategi pemilihan bahasa dalam konteks multibahasa Indonesia, khususnya di lingkungan pasar tradisional. Penelitian merekomendasikan eksplorasi lebih lanjut mengenai dinamika language maintenance dan shift di kalangan pedagang migran.