Konstruksi Model Pasca Adopsi Platform Merdeka Mengajar pada Perspektif Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Jember

Abstract

Platform Merdeka Mengajar (PMM) adalah platform pembelajaran online untuk guru yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Dalam pelaksanaannya, PMM menghadapi tantangan dalam adopsinya, termasuk kelemahan dalam kualitas konten, kualitas layanan, dan keterbatasan keterampilan TIK guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pasca-adopsi PMM di Kabupaten Jember, dengan fokus pada perspektif guru sekolah menengah pertama, untuk memahami penggunaan PMM dan dampaknya setelah adopsi melalui integrasi model ISSM dan TAM yang melibatkan konstruk yang mempengaruhi efektivitas platform pembelajaran online, yaitu educational system quality dan learner quality, sehingga keseluruhan konstruk yang digunakan adalah system quality, information quality, service quality, educational system quality, learner quality, perceived usefulness, satisfaction, use, dan benefits. Berdasarkan model yang diusulkan, dilakukan uji model fit terhadap konstruksi model pasca adopsi PMM dan uji hipotesis berbasis teori melalui pemodelan persamaan struktural menggunakan data empiris yang dikumpulkan melalui kuesioner survei dari 264 guru sekolah menengah pertama dari tiga kecamatan di Kabupaten Jember menunjukkan temuan bahwa model yang digunakan memiliki tingkat kesesuaian yang baik dan 20 hipotesis yang diusulkan diketahui 13 diterima dan 7 ditolak, di mana kepuasan guru, persepsi kegunaan, dan penggunaan sistem merupakan prediktor utama dari dampak yang mereka rasakan. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pemangku kepentingan PMM untuk memastikan penggunaan PMM yang efektif dan sukses yang berdampak positif pada pembelajaran guru dalam proses implementasi Kurikulum Merdeka.