Menyibak Akuntansi Sumber Daya Insani (Studi Kasus pada STDI Imam Syafi'i Jember)
Abstract
Rasio dosen-mahasiswa yang tidak terkendali dapat menyebabkan berkurangnya perhatian individu bagi mahasiswa, membebani dosen, dan berpotensi menurunkan mutu pendidikan. Hal tersebut selaras dengan kegagalan pada sistem manajemen di institusi pendidikan yang dapat terjadi karena adanya kesalahan penanganan sumber daya insani (SDI), yang meliputi tenaga pengajar, dan staf penunjang. Akuntansi sumber daya insani (ASDI) diakui sebagai hal yang penting untuk manajemen sumber daya insani (MSDI) yang efektif namun belum secara eksplisit diakui sebagai aset sehingga timbul kesenjangan. Penelitian ini dilakukan untuk menyibak wujud penerapan ASDI di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i (STDIIS) Jember serta pengimplementasian ASDI yang sesuai untuk diterapkan pada STDIIS Jember. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara serta mengumpulkan dokumentasi, dengan melakukan triangulasi teknik untuk dapat memastikan keabsahan data. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STDIIS Jember masih belum menerapkan ASDI serta menganggap aset SDI tidak dapat diakui sebagai aset di dalam standar akuntansi keuangan. Semua biaya yang dikeluarkan untuk SDI tidak dikapitalisasi (CapEx) melainkan dicatat seluruhnya sebagai beban operasional (RevEx). Oleh karena itu, praktik akuntansi keuangan yang dilakukan oleh STDIIS Jember tidak sejalan dengan teori pengembangan ASDI. Pengukuran non-moneter pada ASDI seperti penilaian kinerja dan penilaian kualitatif dapat secara efektif menangkap nilai SDI.