Dinamika Gerak Jalan Tanggul-Jember Tradisional (TAJEMTRA) di Kabupaten Jember Tahun 2007-2020

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang Dinamika Gerak Jalan Tanggul–Jember Tradisional (TAJEMTRA) di Kabupaten Jember tahun 2007-2020. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu (1) Bagaimana sejarah gerak jalan Tanggul-Jember Tradisional (TAJEMTRA) di Kabupaten Jember, (2) Bagaimana dinamika gerak jalan Tanggul-Jember Tradisional (TAJEMTRA) di Kabupaten Jember tahun 2007-2020, (3) Apa dampak penyelenggaran Gerak Jalan Tanggul-Jember Tradisional (TAJEMTRA) terhadap pemerintah dan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi dan teori yang digunakan adalah teori interaksi sosial yang dicetuskan oleh Gillin dan Gillin. Metode yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian mengenai gerak jalan Tanggul-Jember Tradisional (TAJEMTRA) yang berawal dari gagasan Bupati Kabupaten Jember Abdul Hadi pada tahun 1969, namun baru dilaksanakan pada tahun 1973 yang bertujuan untuk mengenang perjuangan Pahlawan Sroedji, kemudian sempat berubah rute pada masa Bupati Soepono tahun 1981-1982 yaitu dari Kencong ke Jember tetapi pada tahun 1983 rute gerak jalan kembali seperti semula. Pada tahun 2007 masa pemerintahan MZA Djalal TAJEMTRA ini dimasukkan ke dalam acara BBJ sebagai penutup rangkaian kegiatan BBJ. Pada masa pemerintahan Bupati Faida tahun 2016 TAJEMTRA dimasukkan dalam serangkaian event Jember Untuk Dunia. Dampak pelaksanaan TAJEMTRA tersebut mampu meningkatan omzet yang dialami oleh sektor non-formal dan dampak bagi masyarakat adalah bisa menjalin silaturahmi antar masyarakat dari semua kalangan.