Penentuan Ambang Batas Curah Hujan Penyebab Banjir dengan Metode Empiris di Sub-DAS Bluncong, Kabupaten Bondowoso
Abstract
Daerah Sub DAS Bluncong di Kabupaten Bondowoso terkena dampaknya
banjir hampir setiap tahunnya. Salah satu faktor pemicu banjir adalah curah hujan yang tinggi
intensitas. Banjir tidak hanya disebabkan oleh faktor meteorologi yaitu curah hujan saja, namun
juga oleh faktor intensitas dan durasi curah hujan. Demikian informasi dari
ambang batas curah hujan penting untuk diketahui. Ambang batas intensitas-durasi curah hujan
karena kejadian banjir dapat menjadi informasi penting bagi sistem peringatan dini di
daerah yang dipelajari. Oleh karena itu, ambang batas curah hujan cocok untuk peringatan dini banjir
Dibutuhkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ambang batas curah hujan pemicu banjir
menggunakan data satelit GPM. Tahap analisis hidrologi dilakukan sebagai
langkah awal dalam pengolahan uji keakuratan data curah hujan satelit untuk menentukan
ambang batas curah hujan penyebab banjir menggunakan intensitas-durasi empiris (I
D) metode. Dalam menentukan ambang batas curah hujan digunakan metode empiris dengan a
persamaan hukum pangkat digunakan. Kurva ambang batas bawah diperoleh dengan menurunkan
persentase garis intensitas-durasi (I-D) curah hujan terendah itu
menyebabkan banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa curah hujan di atas 60 mm/jam di wilayah tersebut
Daerah Sub DAS Bluncong dapat menyebabkan banjir. Ambang batas bawah dengan
metode empiris diperoleh dengan persamaan I = 11,367D0,6875. Validasi
Hasilnya dikatakan akurat karena hasil plot kejadian banjir tahun 2023
berada di atas ambang hujan yang menyebabkan terjadinya banjir.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4293]