Peran Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada Pelaksanaan Nyepi Suku Tengger Kabupaten Probolinggo
Abstract
Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terletak di Kabupaten
Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.
Masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mayoritas
memeluk agama Hindu, dan menggunakan budaya adat Suku Tengger. Selain
upacara adat Suku Tengger adapun upacara keagamaan Hindu khususnya yang
rutin dilakukan di Suku Tengger yaitu Hari Raya Nyepi. Hari Raya Nyepi
dilaksanakan untuk menyambut tahun baru Saka yang jatuh setiap bulan Maret.
Secara etimologi kata Nyepi memiliki arti „sunyi‟ , sehingga perayaan hari raya
Nyepi diperingati secara hening.
Pada pelaksanaan hari raya Nyepi di Suku Tengger ini tidak terlepas dari
peran-peran beberapa pihak, terutama peran dari Balai Besar Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru yang melaksanakan tugas di kantor Seksi Pengelolaan
Taman Nasional Wilayah 1 Cemorolawang. Adapun peran yang dilakukan oleh
pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yaitu yang pertama
mengeluarkan surat penutupan akses menuju kawasan gunung Bromo; Kedua,
melakukan patroli kawasan Gunung Bromo khususnya Laut Pasir Gunung Bromo;
Ketiga, memberikan larangan kunjungan bagi pelaku wisata Gunung Bromo pada
saat Hari raya Nyepi dilaksanakan; Keempat, membatasi aktivitas masyarakat
Suku Tengger khususnya di kawasan Gunung Bromo.
Kegiatan penutupan kawasan Gunung Bromo ini memiliki dampak yang
positif khususnya untuk masyarakat Hindu di Suku Tengger yang melakukan
ibadah Nyepi. Dengan situasi lingkungan yang tenang dan tentram, ibadah Nyepi
dapat berjalan dengan lancar. Hal ini juga membuat hubungan kerja sama antara
pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan pihak Parisada Hindu
Dharma Indonesia Kab. Probolinggo dan beberapa Lembaga pemerintah Desa
berjalan dengan baik.
Collections
- DP-Travel Agent [259]