Isolasi dan Identifikasi Senyawa Terpenoid Fraksi n-Heksana Daun Kibenteli (Kibatalia arborea (Blume) G.Don)

Abstract

Kecacingan merupakan penyakit infeksi akibat cacing parasit yang masih menjadi permasalahan kesehatan, terutama di negara berkembang. Penggunaan obat antelmintik sintetik seperti albendazole, mebendazole, dan pirantel pamoat seringkali menimbulkan efek samping serta risiko resistensi. Pendekatan etnofarmakologi menjadi solusi potensial dalam menemukan agen antelmintik baru. Salah satu tanaman yang digunakan secara tradisional untuk mengatasi kecacingan adalah Kibatalia arborea (Blume) G.Don. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa terpenoid dari fraksi n-heksana daun K. arborea yang diduga memiliki aktivitas antelmintik. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan metanol, kemudian dipartisi cair-cair dengan n-heksana. Fraksi n-heksana difraksinasi menggunakan kromatografi kolom dengan elusi gradien pelarut n-heksana, diklorometana, dan etil asetat. Subfraksi dipisahkan berdasarkan pola noda KLT dan dimurnikan dengan KLT preparatif. Isolat prioritas, KIB6_N5, dianalisis menggunakan GC-MS dan NMR. Berdasarkan spektra GC-MS, KIB6_N5 diduga kuat merupakan senyawa bis(2-ethylhexyl) phthalate (BEHP) dengan berat molekul 390 amu. Spektra NMR menunjukkan kemiripan dengan data literatur, mengindikasikan keberadaan gugus ester, cincin aromatik, serta rantai alifatik yang terdiri dari karbon primer, sekunder, dan tersier. Dapat disimpulkan bahwa isolat KIB6_N5 memiliki struktur BEHP dengan rumus molekul C₂₄H₃₈O₄. Senyawa ini berpotensi dikembangkan sebagai kandidat antelmintik alami.