Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Partisipasi Masyarakat di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik

Abstract

Sektor wisata merupakan salah satu sektor prioritas dalam pengembangan kawasan, termasuk melalui pemanfaatan potensi lokal dalam bentuk desa wisata. Desa Banyuurip, Kabupaten Gresik, memiliki potensi ekowisata mangrove yang dikenal sebagai Banyuurip Mangrove Center (BMC). Lokasi ini termasuk dalam kawasan konservasi berdasarkan RTRW Kabupaten Gresik Tahun 2010–2030 dan Keputusan Gubernur No: 188/233/KPTS/013/2020 tentang Penetapan Kawasan Ekonomi Esensial Mangrove Ujungpangkah. Pengembangan ekowisata mangrove sangat erat kaitannya dengan partisipasi masyarakat, sehingga diperlukan rekomendasi pengelolaan berbasis partisipatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting dan merumuskan strategi pengelolaan ekowisata mangrove melalui pendekatan partisipasi masyarakat. Metode yang digunakan meliputi analisis deskriptif untuk menggambarkan kondisi eksisting, analisis crosstab dan uji chi-square untuk mengetahui bentuk serta faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat, serta analisis SWOT untuk merumuskan strategi pengelolaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas di lokasi wisata seperti jogging track dan toilet mengalami kerusakan dan membutuhkan pengelolaan lebih lanjut. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekowisata meliputi kontribusi dalam bentuk keterampilan (29%), uang (25%), buah pikir (21%), tenaga (20%), dan benda (5%). Uji chi-square menunjukkan bahwa faktor jenis kelamin dan tingkat penghasilan berhubungan signifikan dengan tingkat partisipasi masyarakat. Berdasarkan hasil analisis SWOT, rekomendasi strategi pengelolaan yang diusulkan meliputi peningkatan fasilitas wisata, pelatihan keterampilan masyarakat, serta penguatan kolaborasi antar pihak terkait guna meningkatkan keberlanjutan ekowisata mangrove berbasis partisipasi masyarakat di Desa Banyuurip.