Efek Seduhan Freeze-Dried Cascara Kopi Robusta (Coffea canephora) Varietas Flores Bajawa terhadap Pertumbuhan Candida albicans In Vitro
Abstract
Candida albicans merupakan salah satu spesies jamur yang terdapat dalam
mikroflora pencernaan manusia. Saat terjadi ketimpangan dalam mikroflora karena
beberapa faktor seperti faktor host dan faktor lingkungan, C. albicans dapat
memanfaatkan kesempatan tersebut dan menginfeksi host. Oleh karena itu, C.
albicans dikatakan sebagai organisme patogen oportunistik. Infeksi Candida biasa
dikenal sebagai candidiasis. Penanganan kasus candidiasis secara umum
menggunakan obat antijamur. Pilihan obat antijamur yang digunakan saat ini sangat
terbatas, belum lagi ditambah dengan mempertimbangkan berbagai batasan lain.
Keterbatasan yang dimaksud secara umum meliputi resistansi obat, interaksi obat,
efek samping, toksisitas, dan adanya kemungkinan hipersensitifitas. Oleh karena
itu dibutuhkan alternatif alami dalam menangani candidiasis yang terus
berkembang. Bahan alami yang menjadi fokus penelitian ini adalah cascara kopi
robusta varietas Flores Bajawa. Cascara atau kulit buah kopi yang dikeringkan
hanya dianggap sebagai limbah dan seringkali diolah menjadi bahan campuran
pakan ternak. Sama dengan biji kopi, cascara juga kaya akan manfaat. Kandungan
di dalam cascara dapat dimanfaatkan sebagai agen antimikroba alami. Pada
penelitian ini, cascara digunakan dalam bentuk bubuk yang dihasilkan dari proses
freeze-drying ekstrak cascara. Freeze-drying dilakukan untuk menjaga kualitas
komponen bioaktif dalam cascara dan juga menjaga kesterilan.
Jenis penelitian ini berupa penelitian eksperimental laboratoris dengan posttest only control group design. Subyek penelitian berupa suspensi C. albicans
dalam sabouraud dextrose agar yang diberi perlakuan. Penelitian dilakukan pada
bulan Januari-Mei 2024, berlokasi di Laboratorium Bioscience RSGM Universitas
Jember. Kelompok penelitian sebanyak 5 kelompok yaitu: kontrol positif (nistatin 100.000 IU), kontrol negatif (aquades), perlakuan I (E1, seduhan freeze-dried
cascara konsentrasi 100%), perlakuan II (E2, seduhan freeze-dried cascara
konsentrasi 50%), perlakuan III (E3, seduhan freeze-dried cascara konsentrasi
25%), dan perlakuan IV (E4, seduhan freeze-dried cascara konsentrasi 12,5%). Uji
aktivitas antijamur dilakukan dengan metode agar well diffusion. Efek antijamur
diamati dengan mengukur zona hambat yang terbentuk setelah tahap inkubasi.
Setelah pengukuran, data tersebut akan dianalisis dengan berbagai uji statistik.
Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji homogenitas Levene menunjukkan
data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal (p>0,05) dan homogen
(p>0,05). Uji statistik parametrik One-Way ANOVA menunjukkan data memiliki
signifkansi (p<0,05) dan Uji lanjut Post-Hoc LSD menunjukkan kelompok sampel
kontrol positif dan kelompok sampel perlakuan I (E1) tidak memiliki perbedaan
secara signfikan (p>0,05) sedangkan untuk kelompok sampel lainnya memiliki
perbedaan yang signfikan (p<0,05). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa
zona hambat yang terekspresi pada kelompok kontrol positif (nistatin), tidak
memiliki perbedaan secara nyata dengan kelompok perlakuan I (E1), dengan kata
lain, daya hambat dari seduhan freeze-dried cascara konsentrasi 100% setara
dengan nistatin.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa seduhan freeze-dried cascara
kopi robusta varietas Flores Bajawa terbukti dapat menghambat pertumbuhan C.
albicans. Penelitian ini menjadi landasan untuk penelitian-penelitian lanjutan
berikutnya. Adapun Penelitian lanjutan dapat berupa optimasi konsentrasi seduhan
cascara dan penelitian in vivo. Di samping itu juga perlu dilakukan penelitian untuk
mengkaji seduhan cascara sebagai suplemen dan adjuvant
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2104]