Dimensi Tinggi Rendahnya Partisipasi Masyarakat dalam Keberlanjutan Program Kotaku di Desa Sobontoro, Kabupaten Tulungagung
Abstract
Permukiman kumuh adalah masalah yang perlu untuk mendapatkan penanganan
yang tepat. Dengan adanya permasalahan tersebut, Dinas PUPR membuat suatu
program yakni Program KOTAKU guna pengentasan permukiman kumuh di
perkotaan dan mendukung Gerakan 100-0-100. Salah satunya berada di Desa
Sobontoro Kabupaten Tulungagung, yang mana sistem saluran drainasenya yang
buruk, namun permasalahan tersebut sudah ditangani. Untuk penataan dan
pemeliharaan lingkungan, Dinas PUPR bersama Pemerintah Desa dan masyarakat
melakukan pendirian Kampung Hidroponik. Faktanya dukungan dan partisipasi
masyarakat serta kepedulian masyarakat rendah karena bersifat swadya. Sehingga
untuk mencapai keberhasilan keberlanjutan Program Kotaku dibutuhkan
dukungan dan partisipasi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis partisipasi masyarakat dalam keberlanjutan
Program Kotaku. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori
strukturasi. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan juga dokumentasi.
Informan ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat di RW 03 lambat laun
mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan gagalnya dalam melakukan penjualan
dan pemasaran di pasar modern maupun tradisional. Sementara itu, bertahannya 2
titik lokasi penanaman sayuran hidroponik karena adanya semangat dari
masyarakat untuk melakukan kegiatan penanaman dan perawatan sayuran dan
rasa senang ketika masa panen tiba. Untuk faktor penguat partisipasi masyarakat
karena semangat pemuda desa, penghargaan dan pengakuan pihak luar, dan
diterimanya sayuran hidroponik oleh pasar modern. Sementara itu, faktor pelemah
partisipasi diantaranya lemahnya etos kerja masyarakat, perubahan cuaca yang
ekstrem, dan ketidakpastian dukungan dari pemerintah. Dalam pengembangan
Kampung Hidroponik terdapat dua cara yang dapat dilakukan yakni bekerjasama
dengan stakeholder dan promosi melalui media sosial maupun Pemerintah Desa
guna desa lain melakukan studi tiru di Kampung Hidroponik.