Analisis Pola Peresepan di Klinik UNEJ Medical Center (UMC) Berdasarkan Indikator WHO
Abstract
Obat merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit. Manfaat pengobatan dapat dirasakan jika pengobatan yang dilakukan sesuai dan diperlukan. Akan tetapi, pada kenyataan di lapangan masih banyak dijumpai penggunaan obat yang tidak tepat atau tidak rasional. WHO merumuskan tiga indikator utama sebagai bahan untuk evaluasi penggunaan obat yang rasional, salah satunya adalah indikator peresepan. Salah satu fasilitas kesehatan yang menjadi fokus penelitian ini adalah Klinik UNEJ Medical Center (UMC), Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana karakteristik peresepan di Klinik UMC selama periode 2022 dan membandingkan hasil yang didapatkan dengan indikator peresepan WHO. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan sumber data dari resep pasien dewasa sebanyak 432 selama periode 2022 yang didukung dengan data rekamedik menggunakan metode proportional purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik peresepan di Klinik UMC selama periode 2022 adalah sebagai berikut: asal resep didominasi oleh poli umum (98,61%). Kelompok usia terbanyak yang menerima resep dari UMC adalah usia 19-44 tahun (56,48%). Pasien perempuan berjumlah lebih banyak dibandingkan pasien laki-laki (53,01%). Status pasien terbanyak adalah umum (63,89%), dengan jenis pembayaran terbanyak adalah BPJS (67,59%). Tiga diagnosis pasien terbanyak berturut-turut adalah penyakit lain-lain (216), infeksi pada sistem pernafasan (74), dan infeksi pada sistem pencernaan (42). Tiga golongan obat
terbanyak yang diresepkan berturut-turut adalah NSAID (12,66%); antibiotik (12,46%); dan kortikosteroid (12,05%). Perbandingan nilai hasil penelitian dengan indikator WHO menunjukkan hanya nilai persentase peresepan obat sediaan injeksi yang memenuhi rentang rekomendasi WHO.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1498]