Show simple item record

dc.contributor.authorKURNIAWAN, Faradina Sabita
dc.date.accessioned2025-03-25T02:56:57Z
dc.date.available2025-03-25T02:56:57Z
dc.date.issued2023-07-25
dc.identifier.nim191910501035en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125863
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 25 Maret 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKebutuhan minimal tiap individu idealnya terdiri atas kebutuhan akan makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan, air dan sanitasi, serta transportasi dan partisipasi (Radwan & Alfthan, 1978). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Pemenuhan permukiman yang layak mampu meningkatkan kualitas kehidupan penghuni (Mahdi & Purwanto, 2018). Maka diperlukan perspektif dari penghuni permukiman sebagai tolak ukur guna menilai keberhasilan penyelenggaraan suatu permukiman (Duil, 2019). Tingkat kepuasan memiliki nilai yang dinamis dan bergantung kepada latar belakang, pengalaman, dan kebutuhan personal masing-masing penghuni (Lara & Bekker, 2012). Maka, teori Doxiadis (1968) dipilih sebagai komponen penilaian tingkat kepuasan karena kemampuannya untuk dapat menjabarkan pola hubungan yang holistik antar manusia, manusia dengan masyarakat, serta manusia dengan alam. Adapun komponen faktor ekistik yang dikaji pada teori Doxiadis sebagai pembentuk permukiman berupa alam (nature), manusia (man), masyarakat (society), perlindungan (shell), dan jaringan (network). Permukiman dibuat untuk memuaskan manusia yang terbentuk dari kekuatan sosial, ekonomi, politik, ideologi yang terangkum dalam teori ekistik (Siregar, F; dkk.). Lokasi penelitian dipilih karena Provinsi Jawa Timur berada pada posisi 10 besar provinsi terpadat di Indonesia, tepatnya pada peringkat ke-6 dengan kepadatan penduduk sebanyak 850 jiwa/ km2 (Databoks, 2022). Diperkuat oleh fakta bahwa perkotaan Kabupaten Jember berkedudukan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) pada Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031. Hal ini berarti Kabupaten Jember berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau kegiatan beberapa kabupaten/kota. Selain itu, bahasan mengenai upaya pembangunan perumahan dan permukiman menuju pemenuhan kebutuhan rumah tinggal sejalan dengan misi Kabupaten Jember nomor enam yang berbunyi “Meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang handal dan berkelanjutan” dan tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Jember Tahun 2005-2025. Subjek dan objek penelitian yang akan disajikan diklasifikasikan berdasarkan jenis permukiman, yaitu perumahan formal dan perumahan informal. Penelitian ini menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengukur tingkat kepuasan secara keseluruhan (Aritonang, 2005). Lalu, analisis Importance-Performance Analysis (IPA) juga perlu diaplikasikan untuk mengetahui atribut yang paling dibutuhkan oleh penghuni (Budi Setiawan Santoso & Muhammad Fauzi Anwar, 2015). Selanjutnya, analisis Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) dan Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External Factor Analysis Summary (EFAS) digunakan untuk merumuskan arahan pengembangan permukiman. Adapun variabel penelitian yang diujikan merupakan faktor ekistik dan beberapa faktor tambahan, dengan rincian berupa aspek alam, manusia, masyarakat, perlindungan, dan jaringan. Seluruh variabel penelitian memiliki kondisi yang valid serta reliabel dan menunjukkan bahwa masyarakat perumahan formal memiliki tingkat kepuasan sebesar 78,56% dengan prioritas utama pengembangan berupa aspek yang berkaitan dengan ketersediaan jaringan pengolahan limbah dan drainase, kedekatan dengan pusat pendidikan, dan kualitas material banguna. Sedangkan pada perumahan informal memiliki tingkat kepuasan dengan ambang puas atau nilai CSI sebesar 73,06% dengan prioritas utama yang dapat dikembangkan seputar aspek prasarana dan tingkat keamanan. Adapun arahan pengembangan yang ideal dilakukan pada perumusan perkembangan perumahan formal dan informal adalah pengaplikasian komposisi strategi Weakness-Opportunity dengan strategi pengembangan yang berfokus pada aspek-aspek pentingen_US
dc.description.sponsorshipDPU: Dr. RR. Dewi Junita Koesoemawati, S.T., M.T. DPA: Ir. Rindang Alfiah, S.T., M.T.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectImportance-Performance Analysisen_US
dc.subjectFaktor Ekistiken_US
dc.subjectKepuasan Pelangganen_US
dc.titleAnalisis Tingkat Kepuasan Penghuni Permukiman Berdasarkan Faktor Ekistik di Perkotaan Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPerencanaan Wilayah dan Kotaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. RR. Dewi Junita Koesoemawati, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ir. Rindang Alfiah, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_maret_2025_19en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record