Show simple item record

dc.contributor.authorMONICAPUTRI, Nadia
dc.date.accessioned2025-03-24T06:50:03Z
dc.date.available2025-03-24T06:50:03Z
dc.date.issued2023-07-18
dc.identifier.nim192110101003en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125860
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 24 Maret 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractWorld Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa secara global 10% - 20% lansia mengalami depresi. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi depresi di Indonesia tertinggi pada lansia sebesar 23,4%. Kabupaten Jember menyumbang 5,9% depresi pada lansia di tahun 2022. Depresi sering dialami oleh lansia karena adanya proses penuaan. Akibat dari proses penuaan ini, lansia akan mengalami kemunduran baik fisik maupun psikis. Di samping itu, perubahan lingkungan sosial lansia seperti ketiadaan saudara, kehilangan keluarga, serta ketidakmampuan untuk mengikuti kegiatan masyarakat menyebabkan lansia menjadi lebih rentan mengalami gangguan depresi. Depresi pada lansia dapat mengganggu pemenuhan kebutuhan dasar lansia, menggangu kualitas tidur lansia, serta menurunkan kualitas hidup lansia. Depresi juga dapat memperparah penyakit yang dideritanya, muncul rasa kehilangan harga diri, dan keinginan untuk bunuh diri. Depresi pada lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi karakteristik demografi berupa usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, stress sosial dan kesepian. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan karakteristik demografi dan kesepian dengan depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Tempat penelitian dilakukan di Unit Pelaksanaan Teknis Panti Sosial Tresna Werdha (UPT PSTW) Kabupaten Jember. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling dengan populasi lansia yang memiliki kriteria tidak dimensia, tidak mengalami gangguan pendengaran dan komunikasi, serta tidak dalam gangguan psikis dan ODGJ sebesar 105 lansia. Selanjutnya sampel diperoleh melalui perhitungan rumus Lomeshow dan didapatkan 82 sampel. Variabel terikat dalam ix penelitian ini adalah depresi dan variabel bebasnya adalah karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan) dan kesepian. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner kesepian yaitu de Jong Gierveld Loneliness Scale 11 (DJGLS-11) dan kuesioner depresi yaitu Geriatric Depression Scale (GDS-15). Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan fisher’s exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang tinggal di PSTW Kabupaten Jember sebagian besar berusia ≥ 70 tahun sebanyak 52 (63,40%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 54 (65,90%), dengan status tidak menikah, janda/duda sebanyak 76 (92,70%), dan berpendidikan dasar sebanyak 79 (96,30%). Ditemukan juga presentase tertinggi pada lansia dengan kesepian sebanyak 66 (80,50%) dan depresi sebanyak 62 (75,60%). Hasil analisis bivariat didapatkan 2 variabel yang memiliki hubungan dengan depresi pada lansia. Variabel yang berhubungan depresi yaitu status perkawinan (OR = 7,50, CI 95%:1,25 - 44,68, p value = 0,012) dan kesepian (OR = 70,00, CI 95%: 12,75 - 384,23, p-value < 0,001). Sedangkan pada variabel yang tidak berhubungan dengan depresi pada lansia yaitu usia (OR = 1,59, CI 95%:0,57 - 4,45, p-value = 0,369), jenis kelamin (OR = 2,44, CI 95%:0,86 - 6,87, p-value = 0,086), dan tingkat pendidikan (OR = 6,77, CI 95%:0,58 - 79,12, p-value = 0,082). Tingginya kejadian depresi menunjukkan perlu adanya perhatian lebih. Faktor status perkawinan dan kesepian ditemukan berkontribusi secara signifikan terhadap depresi pada lansia. Maka dari itu, perlu dilakukan pengembangan materi penyuluhan dengan pemberian informasi dan edukasi, serta pelatihan bagi perawat maupun petugas panti terkait keperawatan jiwa, selalu berkomunikasi dengan lansia, dan menambah jadwal kegiatan bagi lansia. Diharapkan kepada keluarga lansia untuk banyak melakukan kunjungan secara rutin seperti memberikan perhatian, melakukan kunjungan, dan saling melibatkan dalam urusan keluarga.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Nurul Ulya Luthfiyana, S. ST., M.K.Men_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectLansiaen_US
dc.subjectDepresien_US
dc.subjectKesehatan Lansiaen_US
dc.subjectDemografien_US
dc.titleHubungan Karakteristik Demografi dan Kesepian dengan Depresi pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Nurul Ulya Luthfiyana, S.ST., M.K.Men_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_maret_2025_19en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record