Show simple item record

dc.contributor.authorRADICHA, Salsha Billah Putri
dc.date.accessioned2025-03-24T06:45:43Z
dc.date.available2025-03-24T06:45:43Z
dc.date.issued2023-07-11
dc.identifier.nim192110101082en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125857
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 24 Maret 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractPada masa kehamilan hingga nifas, seorang wanita rentan mengalami berbagai komplikasi yang berpengaruh pada kesejahteraannya. Komplikasi tersebut apabila tidak tertangani dengan baik dapat mengarah kepada kematian. Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Jember menjadi kabupaten dengan jumlah kematian ibu terbanyak pada tahun 2021 yaitu dengan jumlah sebanyak 115 kematian ibu. Pada saat terjadi komplikasi seorang ibu harus segera mendapat penanganan yang tepat oleh tenaga kesehatan agar tidak terjadi keterlambatan penanganan. Upaya untuk mencegah keterlambatan adalah melalui birth preparedness and complication readiness (BPCR). Beberapa penelitian mengenai BPCR menunjukkan masih banyak ibu yang tidak merencanakan persalinannya dengan baik. Ibu dengan praktik BPCR yang kurang, dapat menyebabkan ketidaksiapan apabila tiba-tiba terjadi kegawatdaruratan. Ketidaksiapan tersebut akan mengakibatkan tiga keterlambatan yang dapat mengakibatkan kematian ibu. Berdasarkan beberapa hal tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara praktik BPCR dengan maternal outcome pada ibu post-partum di wilayah kerja Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post-partum yang telah melahirkan pada bulan Juli- Desember 2022 di Wilayah Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 78 ibu post-partum dengan simple random sampling sebagai teknik sampling. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu maternal outcome sedangkan, variabel independen diantaranya karakteristik sosiodemografi, obstetrik, praktik BPCR, dan penolong persalinan. Data penelitian ini dikumpulkan menggunakan kuesioner observasi. Uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square untuk mencari hubungan dan odds ratio (OR) antar variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan 69.2% ibu post-partum memiliki praktik BPCR dalam kategori persiapan kurang. Faktor yang berhubungan dengan praktik BPCR adalah faktor pendapatan keluarga dengan p-value = 0.042 dan OR = 0.30 (0.10-0.86) artinya pendapatan keluarga <UMR menjadi faktor protektif. Ibu dengan pendapatan keluarga <UMR memiliki peluang 0.30 kali lebih rendah untuk memiliki praktik BPCR dalam kategori persiapan baik dibandingkan dengan ibu dengan pendapatan keluarga ≥UMR. Pada penelitian ini faktor sosiodemografi dan obstetrik lainnya tidak berhubungan dengan praktik BPCR. Analisis antara praktik BPCR dengan penolong persalinan tidak menunjukkan adanya hubungan. Analisis hubungan antara penolong persalinan dengan maternal outcome juga tidak ditemukan. Pada penelitian ini ditemukan hubungan antara praktik BPCR dengan maternal outcome pada ibu post-partum dengan p-value = 0.035 dan OR = 3.48 (1.20-10.12), artinya ibu dengan praktik BPCR dalam kategori persiapan baik memiliki peluang untuk memiliki maternal outcome pulih sepenuhnya sebesar 3.48 kali dibandingkan ibu post-partum dengan praktik BPCR dalam kategori persiapan kurang. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara faktor pendapatan keluarga dengan praktik BPCR pada ibu post-partum dan praktik BPCR berhubungan dengan maternal outcome. Saran yang dapat diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Jember yaitu diharapkan dapat membentuk forum kelompok masyarakat siaga P4K dan meningkatkan pengetahuan dan dukungan terkait pelaksanaan P4K melalui kerja sama dengan lintas sektor. Untuk Puskesmas Sumberbaru diharapkan dapat mengadakan sosialisasi melalui kelas ibu hamil atau pertemuan lain terkait pentingnya P4K yang dihadiri oleh masyarakat untuk menghilangkan stigma terkait upaya P4K sebagai hal yang berlebihan dan memastikan implementasi P4K pada setiap komponennya, terutama komponen persiapan calon pendonor darah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectPost-Partumen_US
dc.subjectKesehatan Ibuen_US
dc.subjectBirth Preparednessen_US
dc.subjectComplication Readinessen_US
dc.subjectMaternal Outcomeen_US
dc.titleHubungan antara Praktik Birth Preparedness and Complication Readiness dengan Maternal Outcome pada Ibu Post-Partum di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Devi Arine Kusumawardani, S.Keb., M.Kes.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_maret_2025_19en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record