Show simple item record

dc.contributor.authorILLAHI, Rizqi Nur
dc.date.accessioned2025-03-21T03:09:05Z
dc.date.available2025-03-21T03:09:05Z
dc.date.issued2023-06-22
dc.identifier.nim162110101081en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/125835
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 21 Maret 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKecelakaan fatal terjadi di industri konstruksi sering kali tidak memiliki akses untuk mengupayakan pelatihan untuk perbaikan langkah-langkah K3. Kecelakaan-kecelakaan yang umum terjadi di industri konstruksi adalah jatuh dari ketinggian, tertimpa benda yang jatuh, mesin, listrik, dan penggalian. Tedapat lebih dari 2,3 juta kasus orang meninggal di tempat kerja akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja setiap tahunnya. Bekerja di terowongan merupakan salah satu jenis pekerjaan pada konstruksi yang memiliki risiko K3. Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) merupakan salah satu metode dalam serangkaian proses untuk mengdentifikasi bahaya pada aktivitas di perusahaan sebagai usaha pencegahan dan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan akibat kerja. Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini adalah, untuk menganalisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses peledakan pembangunan terowongan pengelak Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek. Jenis dari penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kuantitatif. Penelitian dilakukan pada Bulan Februari sampai Bulan Mei tahun 2023. Objek pada penelitian ini yaitu proses peledakan pembangunan terowongan pengelak pada proyek Bendungan Bagong. Responden dalam penelitian ini adalah dua orang HSE, dan satu orang pengawas pekejaan pembangunan terowongan pengelak. Variabel pada penelitian ini adalah proses pekerjaan, identifiksi bahaya dan risiko, penilaian risiko dan pengendalian risiko. Teknik pengumpulan data diperoleh dari wawancara dengan responden, observasi dan dokumntasi dari perusahaan. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menjabarkan bahaya dan risiko menggunakan HIRARC. Hasil dari penelitian menunjukkan proses pekerjaan pada blasting atau peledakan di terowongan pengelak Bendungan Bagong dimulai dari tahap persiapan, surveying and marking, pengeboran atau drilling, pengisian bahan peledak atau charging, peledakan atau blasting, merapikan dinding terowongan setelah peledakan atau scalling, pembersihan sisa peledakan atau mucking, dan pengangkutan hasil material keluar terowongan atau hauling. Bahaya yang teridentifikasi pada penelitian diantaranya material tajam, pencahayaan yang kurang, gas beracun, tekanan udara rendah, kebisingan, getaran, debu, bahan peledak dan detector, arus listrik, dan getaran tanah. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat dua kategori risiko yaitu medium high diantaranya bahaya dari material tajam, cahaya yang minim, kebisingan, kebisingan, debu material dan alat berat. Dan high risk diantaranya dari bahaya dari gas beracun, tekanan udara rendah, runtuhnya galian dalam terowongan, terpapar peledakan, flyingrock, misfire, bahan peledak dan detonator, getaran tanah. Pengendalian yang dapat dilakukan pada bahaya dengan risiko high diantaranya: 1) Gas beracun dengan pengecekan gas secara berkala dan pembuatan ventilasi. 2) Tekanan udara rendah dengan pembuatan ventilasi dan penyediaan survival box dan oksigen cadangan. 3) Bahan peledak ANFO penggunaan APD berupa helm, safety glasses, masker, pakaian kerja dan safety shoes. 4) Detactor dengan arus listrik dengan malakukan housekeeping merapikan kabel-kabel agar tidak berserakan dan terkena genangan air. 5) Getaran tanah dengan perkuatan pada dinding terowongan menggunakan steel rib, shortcreate dan pemasangan wiremesh serta pengaturan waktu dan pengukuran peledakan. Saran yang dapat peneliti berikan antara lain diharapkan mempertahankan pengawasan dari pengendalian bahaya fisik dan kimia agar tidak terjadi risiko kecelakaan kerja bagi pekerja. Menyediakan alat bantu pernafasan di dalam terowongan untuk pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan akibat gas beracun atau tekanan udara yang rendah sebagai risiko tertinggi. Meningkatkan pengawasan yang lebih sering dan tegas terhadap penggunaan APD bagi pekerja untuk menghindari kecelakaan kerja.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Sc., DPA: Ana Islamiah S, S.Keb, M,KKK.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectTerowonganen_US
dc.subjectKesehatan dan Keselamatan Kerjaen_US
dc.subjectManajemen Risikoen_US
dc.subjectBlasting Terowonganen_US
dc.titleAnalisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Proses Blasting Terowongan Pengelak Bendungan Bagong Kabupaten Trenggaleken_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiProgram Studi Kesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Ragil Ismi Hartanti, M. Sc.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ana Islamiyah Syamsila, S.Keb., M.KKK.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_maret_2025_19en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record