Efek Gel Ekstrak Kopi Robusta (Coffea canephora) terhadap Angiogenesis pada Penyembuhan Skin Graft Tikus Long Evans
Abstract
Skin graft merupakan salah satu teknik rekonstruktif untuk menutup defek pada luka akut dan kronis. Penyembuhan skin graft terdiri atas beberapa tahapan yakni fase imbibisi, inoskulasi, dan revaskularisasi. Pada fase revaskularisasi terdapat proses yang menjadi kunci penyembuhan skin graft, yakni angiogenesis. Angiogenesis merupakan pembentukan pembuluh darah baru melalui percabangan pembuluh darah yang sudah ada. Angiogenesis dapat terganggu karena beberapa faktor seperti pengumpulan cairan di antara kulit donor dan tempat resipien, hematoma, seroma, pus, jaringan nekrosis, infeksi, dan pergeseran mekanis yang mencegah perlekatan kulit donor dan resipien. Diperlukan perawatan pasca skin graft untuk menghindari faktor pengganggu tersebut, salah satunya menggunakan modern dressing. Namun, jumlah modern dressing terbatas khususnya di daerah pinggiran. Hal ini dapat menimbulkan beban fisik dan psikologis bagi pasien karena waktu penyembuhan skin graft menjadi lebih lama. Saat ini, mulai banyak pengembangan strategi baru menggunakan bahan alami sebagai alternatif untuk perawatan pasca skin graft. Selain sumber dayanya yang melimpah, penggunaan bahan alami juga jarang menimbulkan efek samping dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan produk konvensional. Kopi merupakan salah satu bahan alami yang telah lama digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam luka. Salah satu jenis kopi yang banyak ditanam di Indonesia adalah kopi robusta (Coffea canephora). Kopi robusta mengandung senyawa aktif asam klorogenat, flavonoid, dan saponin yang lebih tinggi dibandingkan jenis kopi lainnya. Senyawa aktif tersebut diketahui memiliki potensi untuk merangsang angiogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek gel ekstrak kopi robusta (Coffea canephora) terhadap angiogenesis pada penyembuhan skin graft tikus Long Evans yang diukur dengan variabel jumlah pembuluh darah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni (true experimental) dengan rancangan post test only group design. Penelitian ini menggunakan 33 ekor tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Long Evans yang terbagi dalam 3 kelompok, yakni K(-), K(+), dan PK. Kelompok K(-) merupakan kelompok kontrol negatif yakni tikus dengan skin graft yang diberi gel tanpa kandungan senyawa aktif. Kelompok K(+) adalah kelompok kontrol positif yakni tikus dengan skin graft yang diberi gel kojic acid 1%. Kelompok PK merupakan kelompok perlakuan yakni tikus dengan skin graft yang diberi gel ekstrak kopi robusta 5%. Model skin graft yang digunakan dalam penelitian ini adalah autologus Split Thickness Skin Graft (STSG). Donor STSG diambil dengan cara eksisi split thickness pada kulit di area dorsal tikus. Donor STSG diimplantasikan pada tempat resipien yakni luka split thickness di tempat pengambilan donor. Pada hari ke-7 dan 14 dilakukan biopsi jaringan skin graft untuk mengamati jumlah pembuluh darah. Rata-rata jumlah pembuluh darah lebih tinggi setelah diberikan gel ekstrak kopi robusta 5% pada hari ke-7 dan 14 (10,3±2,33 dan 12,9±1,85) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (5,95±2,58 dan 8,15±1,47), namun tidak lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (10,5±3,03 dan 13,65±2,1). Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan data terdistribusi normal dan homogen. Hasil uji One Way ANOVA terhadap jumlah pembuluh darah pada hari ke-7 dan 14 menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (p=0,001 dan p=0,000). Hasil analisis lebih lanjut dengan uji Post Hoc Bonferroni menunjukkan jumlah pembuluh darah secara signifikan lebih tinggi pada kelompok gel ekstrak kopi robusta 5% dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif pada hari ke-7 dan 14 (p<0,05), namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (p>0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian gel ekstrak kopi robusta 5% memiliki efek memodulasi angiogenesis pada penyembuhan skin graft tikus Long Evans baik hari ke-7 maupun hari ke-14 yang ditandai dengan meningkatnya jumlah pembuluh darah.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1515]