dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena keberadaan komite
sekolah yang diharapkan mampu berperan aktif dan strategis dalam pelaksanaan
Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar Standar Nasional Kecamatan
Lumajang.Adanya kesenjangan yang terjadi didunia pendidikan menyebabkan
peneliti ingin meneliti masalah ini.Lahirnya Undang Undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya disempurnakan
dengan lahirnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 17 tahun
2010Bab XIV pasal 186 tentang penyelenggaraan pendidikan diharapkan mampu
menjawab berbagai permasalahan yang terjadi.Sehingga harapan untuk
menjadikan komite sekolah menjadi salah satu pilar dalam penelenggaraan
pendidikan di Indonesia dapat terwujudkan.
Sebagai salah satu organisasi public implementasi kebijakan yang
dilahirkan oleh Komite Sekolah diharapkan akan menjawab permasalahan yang
ada sehingga komite sekolah mampu berperan sebagai:a)Advisory
body,b)Supporty body,c)controlling agency,d)mediator antara sekolah pemerintah
dan masyrakat.
Dengan sisitem Analisa SWOT peranan Komite Sekolah diharapkan mampu
membaca factor keunggulan dan kekuatannya baik yang bersifat internal maupun
eksternal sedangkan dengan factor tantangan dan kelemahan komite sekolah
dapat lebih kreatif dan inovatif sehingga produk kebijakan yang dilahirkan akan
banyak membantu masyarakat sekolah yang membutuhkan .
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang
terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
Menyadari pentingnya proses peningkatan kalitas sumber daya manusia, maka
pemerintah telah berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha
pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas melalui pengembangan dan
perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan,
pengembangan dan pengadaanmateri ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga
kependidikan lainnya. Tapi kenyataan belum cukup dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Salah satu wujud aktualisasinya dibentuklah suatu badan yang
mengganti keberadaan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) yakni
Komite Sekolah melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor :
044/U/2002 tanggal 2 April 2002. Penggantian nama BP3 menjadi Komite
Sekolah didasarkan atas perlunya keterlibatan masyarakat secara penuh dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
Manajemen Berbasis Sekolah bertujuan untuk meningkatkan keunggulan
sekolah melalui pengambilan keputusan bersama. Fokus kajiannya adalah
bagaimana memberikan pelayanan belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa,
memenuhi kriteria yang sesuai dengan harapan orang tua siswa serta harapan
sekolah dalam membangun keunggulan kompetitif dengan sekolah sejenis.
Kejelasan tujuan merupakan prasyarat efektifnya sekolah. Kriteria mutu yang
digambarkan dengan sejumlah kriteria pencapaian tujuan dengan indikator yang
jelas menjadi bagian penting yang perlu sekolah rumuskan. Keuntungan dengan
memperjelas indikator dan kriteria mutu pada pencapaian tujuan akan memandu
sekolah memformulasikan strategi, mengimplimentasikan strategi dan mengukur
pencapaian kinerja.
Manajemen Berbasis Sekolah adalah salah satu strategiwajib yangada di
Indonesia sebagai standar dalam mengembangkan keunggulan pengelolaan
sekolah. Penegasan ini dituangkan dalam Undang-undang SisdiknasNomor 20
tahun 2003 pada pasal 51 ayat 1 bahwa pengelolaan satuan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah. Manajamen Berbasis Sekolah merupakan model aplikasi
manajemen institusional yang mengintegrasikan seluruh sumber internal dan
eksternal dengan lebih menekankan pada pentingnya menetapkan kebijakan
melalui perluasan otonomi sekolah. Sasarannya adalah mengarahkan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan.
Spesifikasinya berkenaan dengan visi, misi, dan tujuan yang dikemas dalam
pengembangan kebijakan dan perencanaan Manajemen Berbasis Sekolah.
Peranan Komite Sekolah dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah
di Sekolah Dasar Standar Nasional Kecamatan Lumajang menempati posisi
strategis sebagai mitra dan salah satu pilar Sistem Pendidikan Nasional di
Indonesia. Peranan ini dirasakan baik yang besifat eksternal maupun internal
dengan sistem Pendekatan Analisa SWOT, Komite Sekolah lebih dapat menilai
faktor kekuatan yang dimilikinya sebagai penunjang kinerja dan mengatasi faktor
kelemahan serta tantangan dengan kreatifitas dan inovasi sehingga kehadirannya
sangat diharapkan. | en_US |