Efek Gel Ekstrak Kopi Robusta (Coffea canephora) Terhadap Kepadatan Kolagen pada Penyembuhan Luka Skin Graft Tikus Long Evans
Abstract
Skin graft merupakan teknik penutupan luka yang sering digunakan pada kasus luka bakar. Dilihat dari data American Burn Association pada tahun 2016 terdapat setengah juta korban luka bakar di Amerika Serikat yang membutuhkan teknik skin graft. Di Indonesia tercatat jumlah pasien luka bakar yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar Bali pada tahun 2012 sebanyak 48 pasien dari total 103 pasien membutuhkan perawatan skin graft. Risiko kegagalan pada skin graft menyebabkan graft mudah mengalami komplikasi sehingga butuh tambahan perawatan khusus dalam proses penyembuhan luka. Kopi sebagai komoditas ekspor terbesar di Indonesia dengan lahan tanam luas memiliki potensi di bidang kesehatan, salah satunya meningkatkan penyembuhan luka. Kopi ini memiliki banyak senyawa aktif seperti chlorogenic acid (CGA), caffein, dan saponin yang bermanfaat sebagai antioksidan, anti inflamasi, serta antibakteri yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Peningkatan proses penyembuhan luka ini dapat dilihat melalui sintesis kolagen. Jenis penelitian yang digunakan adalah true eksperimental menggunakan 30 ekor tikus sebagai sampel dengan pembagian di masing-masing kelompok berjumlah 10 ekor tikus. Penelitian ini terdiri atas 3 kelompok yang terdiri atas kelompok kontrol positif yaitu tikus yang diberi gel kojic acid 1%, kelompok kontrol negatif yaitu tikus yang diberi gel tanpa bahan aktif (plasebo), kelompok perlakuan yaitu tikus yang diberi gel ekstrak kopi robusta 5%. Masing-masing kelompok akan dilakukan biopsi dan pembuatan sediaan histologi pada hari ke 7, 14, dan 21. Hasil uji repeated ANOVA dan post hoc Bonferroni menunjukkan terdapat peningkatan kepadatan kolagen yang signifikan antar lama pemberian gel pada kelompok yang diberi gel esktrak kopi robusta (p<0,05). Hasil uji one way ANOVA dan post hoc Bonferroni secara signifikan kelompok yang diberi gel ekstrak kopi robusta memiliki persentase kepadatan kolagen tertinggi (p<0,05). Sedangkan pada hari ke 14 dan 21, kelompok yang diberi gel ekstrak kopi robusta dengan kelompok yang diberi gel kojic acid 1% tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05). Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis kolagen yang terbentuk dan penelitian yang lebih lama lagi untuk mengetahui adanya degradasi kolagen pada fase remodelling
Collections
- UT-Faculty of Medical [1515]