Faktor Risiko Kejadian Pneumonia pada Balita di Puskesmas Sumbersari Jember
Abstract
Pneumonia adalah suatu infeksi pernapasan akut yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur serta dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mengancam jiwa seseorang dari segala usia. Apabila seseorang menderita pneumonia maka alveolus terpenuhi oleh nanah dan cairan yang menyebabkan pernapasan terasa menyakitkan serta membatasi asupan oksigen pada paru-paru. Pneumonia merupakan penyakit menular yang dapat membunuh anak-anak didunia. Pneumonia sendiri bertanggung jawab atas 20% kematian balita di dunia setiap tahun dan menjadi penyebab utama kematian penyakit menular pada balita di dunia. Berdasarkan teori Hendrik L. Blum terdapat empat faktor yang saling berkaitan satu sama lain yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, adapun faktor tersebuat adalah yaitu faktor lingkungan, perilaku atau gaya hidup, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan hasil studi literature review, faktor risiko yang dominan pada penyakit pneumonia pada balita yaitu kepadatan hunian, ventilasi rumah, pencahayaan rumah, pemberian ASI ekslusif, keberadaan perokok, imunisasi dasar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik balita pneumonia serta menganalisis faktor risiko kejadian pneumonia pada balita di wilayah Puskesmas Sumbersari Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain studi case control. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari – Mei 2023. Penelitian ini menggunakan sampel penelitian sebesar 42 balita sampel kasus dan 42 balita sampel kontrol dengan responden dari ibu atau keluarga dekatnya. Variabel independen pada penelitian ini yaitu kepadatan hunian, ventilasi rumah, pencahayaan rumah, pemberian ASI ekslusif, keberadaan perokok, imunisasi dasar, dan cakuap vaksin PCV. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian pneumonia pada balita. Data pada penelitian ini didapatkan dari data primer menggunakan kuesioner. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan uji koefisien kontingensi dan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa sebagian besar balita pneumonia memiliki usia 0-1 tahun sebanyak 31 balita (67.4%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 balita (65.2%), memiliki kepadatan hunian sebagian besar tidak memenuhi syarat sebanyak 28 (60.9%) , memiliki ventilasi rumah sebagian besar tidak memenuhi syarat sebanyak 26 (56.5%), memiliki pencahayaan rumah sebagian besar tidak memenuhi syarat sebanyak 28 (60.9%), pemberian ASI ekslusif sebagian besar memberikan ASI ekslusif sebanyak 25 (54.3%), keberadaan perokok sebagian besar terdapat perokok sebanyak 43 (93.5%), Pada variabel imunisasi dasar sebagian besar lengkap mendapatkan imunisasi dasar sebanyak 30 (65.2%), serta pada cakupan vaksin PCV sebagian besar lengkap mendapatkan vaksin PCV sebanyak 29 (63.0%). Hasil analisis menggunakan uji koefisien kontingensi dan uji chi square didapatkan hasil terdapat hubungan antara kepadatan hunian (p value= 0.000 dan OR= 5.6 dengan CI 95% (2.238 – 14.014)), pencahayaan rumah (p value= 0.007 dan OR= 3.215 dengan CI 95% (1.368 – 7.557)), keberadaan perokok (p value= 0.000 dan OR= 10.086 dengan CI 95% (2.723 – 37.356)), kelengkapan imunisasi dasar (p value= 0.001 dan OR= 7.644 dengan CI 95% (2.046 – 28.568)) dengan kejadian pneumonia pada balita. Selain itu, tidak terdapat hubungan antara ventilasi rumah, pemberian ASI ekslusif, dan cakupan kelengkapan vaksin PCV dengan kejadian pneumonia pada balita.
Beberapa saran yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah pneumonia pada balita yaitu diharapkan masyarakat tidak merokok dalam rumah agar tidak membahayakan asap yang dihasilkan pada anggota keluarga yang lain, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan penyakit dari sektor lingkungan, menerapkan minimalis furniture untuk meminimalisir kepadatan hunian, rutin membuka tutup jendela rumah untuk sirkulasi udara dan masuknya pencahayaan alami dari sinar matahari. Saran bagi Puskesmas Sumbersari sendiri meningkatkan edukasi terkait imunisasi dasar serta bahaya merokok, serta bekerjasama dengan lintas sektor terkait kegiatan genteng kaca bagi masyarakat yang membutuhkan untuk mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan pencahayaan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2283]