Analisis Kadar Protein dan Daya Terima Waffle Ubi Jalar Kuning (Ipomoea Batatas L) dengan Substitusi Isolat Protein Kedelai sebagai Pencegahan KEK
Abstract
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada remaja adalah suatu kondisi dimana remaja menderita kekurangan asupan energi dan protein dalam jangka panjang atau kronis. Isolat protein kedelai dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi waffle ubi jalar kuning untuk meningkatkan kandungan gizi pada waffle. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar protein dan daya terima waffle ubi jalar kuning dengan substitusi isolat protein kedelai. Penelitian ini adalah penelitian true eksperimental dengan rancangan posttest-only control group design. Analisis kandungan protein menggunakan metode kjeldahl dan daya terima menggunakan uji hedonic test. Populasi dalam penelitian ini adalah isolat protein kedelai merk “Para Agro” yang diproduksi PT. Para Muda Nusantara Bandung dengan membeli secara online serta manusia sebagai subjek penelitian. Sampel dalam penelitian ini merupakan variasi tingkat substitusi, yaitu sebesar 0%, 10%, 20%, dan 30%. Instrumen penelitian meliputi formulir hedonic test dan lembar hasil pengujian kandungan protein. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kandungan protein (p-value 0,000) dan daya terima warna (p-value 0,000), aroma (p-value 0,000), rasa (p-value 0,000), dan tekstur (p-value 0,000) waffle ubi jalar kuning. Perlakuan terbaik yaitu perlakuan X2 (20%). Rekomendasi konsumsi waffle ubi jalar kuning dengan substitusi isolat protein kedelai adalah perlakuan X2 yaitu 1 buah setiap 1 kali makan selingan untuk memenuhi kecukupan protein remaja putri usia 15-19 tahun. Kesimpulannya terdapat perbedaan kandungan protein dan daya terima waffle ubi jalar kuning, formulasi terbaik adalah X2, dan rekomendasi konsumsi waffle ubi jalar kuning sebanyak 1 buah setiap kali selingan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2283]