Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Audio Visual Terhadap Perilaku Petani Tentang Pencegahan Keracunan Pestisida di Desa Serut Kecamatan Panti Kabupaten Jember
Abstract
Keracunan pestisida merupakan suatu keadaan gawat darurat yang berisiko
mengalami masalah kesehatan bahkan kematian. Kejadian ini rentan sekali terjadi
pada petani dikarenakan petani sering menggunakan pestisida dalam melakukan
pekerjaannya. Hal tersebut terjadi akibat perilaku pencegahan yang kurang tepat
dilakukan petani saat bersentuhan dengan pestisida. World Health Organisation
(WHO) tahun 2020 dalam Rahmadaini menyatakan bahwasannya terjadi 60.000
kasus keracunan dan 20.000 orang meninggal dunia per tahunnya. Dampak
kesehatan yang dialami oleh penderita keracunan pestisida sebanyak 5000 – 10.000
orang yaitu kanker dan liver. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia (BPOM RI) tahun 2019 dalam Rahmadaini menyatakan bahwasannya
keracunan pestisida di Indonesia sebanyak 334 kasus dan di pertanian sebanyak 147
kasus. Berdasarkan penelitian sebelumnya masih banyak ditemukan perilaku yang
tidak tepat saat mengaplikasikan pestisida, membaca label dan mematuhi aturan
pemakainnya. Untuk mengatasi hal tersbut maka diperlukan suatu pendidikan
kesehatan untuk upaya merubah perilaku melalui pengetahuan. Pemilihan media
menjadi salah satu faktor penunjang kesuksesan penyampaian informasi. Media
audio visual ini efektif digunakan untuk pendidikan kesehatan karena dapat
mempermudah audience dalam menerima informasi, menarik perhatian dan tidak
mudah menimbulkan rasa bosan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap
perilaku pencegahan keracunan pestisida pada petani.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain quasi eksperimental
dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test dengan kelompok kontrol.
Populasi pada penelitian ini yaitu petani di Desa Serut Kecamatan Panti Kabupaten
Jember. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah
sampel yaitu 106. Pembagian kelompok kontrol 53 dan kelompok intervensi 53. Pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan memaparkan materi secara langsung
melalui media audio visual. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran
kuesioner perilaku pengaplikasian pestisida yang berjumlah 17 item. Kuesioner ini
telah dilakukan uji CVI dengan skor 3 atau 4 disetiap item skor setiap expert yang
berarti item tersebut merupakan item valid, uji validitas konstruk mendapat nilai >
0,312 di setiap item pertanyaan yang berarti valid. Kuesioner ini juga telah di uji
reliablitas 0,899 > 0,6 yang berarti reliabel. Analisa data menggunakan Uji
Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan perilaku dilihat dari pre-test dan post-test
baik pada kelompok intervensi dan kontrol. Dari hasil uji tersebut terdapat
perbedaan perilaku pada kelompok intervensi dengan p-value <0,001 dan tidak
terdapat perbedaan perilaku pada kelompok kontrol dilihat dari pre-test dan posttest dengan p-value 0,234. Analisia data juga menggunakan Uji Man Whitney
didapatkan hasil terdapat perbedaan perilaku kelompok kontrol dan intervensi
setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan p-value <0,001.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu pada kelompok
intervensi terdapat perbedaan perilaku sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan
kesehatan. Pada kelompok kontrol tidak ada perubahan perilaku. Terdapat
perbedaan perilaku pada kelompok kontrol dan intervensi. Melihat hal tersebut
maka hipotesis alternatif diterima karena terdapat perbedaan antara kelompok
kontrol dan intervensi setelah diberikan pendidikan kesehatan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwasannya pendidikan kesehatan dengan media audio visual
berpengaruh terhadap perubahan perilaku petani mengenai pencegahan keracunan
pestisida.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1570]