Analisis Kinerja Panel Surya dengan Sistem Pendingin Pasif dan Hybrid (Air dan Beeswax)
Abstract
Potensi energi matahari dapat digunakan sebagai sumber energi
pembangkit listrik. Energi tersebut dapat diubah menjadi listrik menggunakan
panel surya. Namun, kondisi suhu yang berlebih dapat menurunkan efisiensi daya
panel surya. Oleh sebab itu, penelitian ini berguna untuk mengetahui pengaruh
sistem pendingin pasif berupa beeswax serta sistem pendingin gabungan antara
beeswax dan air terhadap suhu, daya, dan efisiensi dari panel surya.
Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan mengambil data nilai
radiasi matahari, suhu lingkungan, suhu masing panel surya beserta sistem
pendinginnya, arus, dan tegangan. Sistem pendingin pasif berupa beeswax cukup
mampu mendinginkan panel surya pada awal waktu dibandingkan panel surya
tanpa sistem pendingin. Selanjutnya, sistem pendingin gabungan antara beeswax
dan air mampu menurunkan suhu rata-rata panel surya sebesar 1,28 ˚C (2,81 %)
dibandingkan panel surya tanpa sistem pendingin. Panel surya dengan sistem
pendingin pasif berupa beeswax mampu meningkatkan 1,33 Watt (9,69 %) daya
dan 12,33 % efisiensi dibandingkan panel surya tanpa sistem pendingin.
Selanjutnya, panel surya dengan sistem pendingin gabungan antara beeswax dan
air mampu meningkatkan 1,77 Watt (13,22 %) daya dan 12,23 % efisiensi
dibandingkan panel surya tanpa sistem pendingin.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4173]