Ruang Transgresi Seksual dalam Teks Fujoshi Tapal Kuda di Twitter/X
Abstract
Keberadaan perempuan penggemar cerita fiksi homoseksual yang dikenal dengan sebutan fujoshi telah tersebar di berbagai negara termasuk Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari hadirnya teknologi komunikasi di tengah masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dilakukan oleh fujoshi dalam membentuk gerakan resistensi atas wacana seksualitas yang konvensional sehingga tercipta ruang transgresi melalui media sosial Twitter/ X. Lebih lanjut, penelitian ini akan memaparkan bagaimana mereka sebagai fujoshi mengartikulasikan preferensi wacana heteroseksual khususnya di daerah Tapal Kuda. Melalui prespektif postmodernisme penelitian ini mengangkat teori performativitas gender dari Judith Butler. Kemudian data pada penelitian ini diperoleh melalui pendekatan kualitatif dengan metode netnografi yang mempergunakan jaringan internet oleh Kozinets. Penelitian ini menemukan bahwa aktivitas fujoshi berupa penciptaan teks maupun karya seni yang diunggah pada Twitter/ X dapat menghasilkan transgresi yang menjadi ruang untuk menyalurkan ketidakpuasan mereka terhadap wacana heteronormatifitas seksual. Dalam menikmati konten – konten boys love, fujoshi akan melakukan kamuflase ketika menjelajahi dunia maya. Sedangkan di dunia nyata, mereka cenderung menampilkan performa sebagai perempuan heteroseksual pada umumnya. Posisi tersebut terus mereka pertahankan dengan harapan dapat menciptakan zona yang lebih mengakomodasi minat – minat mereka.