Distribusi Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kabupaten Jember Tahun 2022
Abstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang masih menjadi masalah kesehatan global. Kabupaten Jember pada tahun 2022 berada di peringkat kedua tertinggi dengan kasus DBD terbanyak di Jawa Timur. Tahun 2022 mengalami peningkatan kasus sebesar 783 kasus dengan 7 kematian (CFR = 0,89%) dan IR sebesar 31,57 per 100.000 penduduk. Penularan DBD dipengaruhi oleh agent (nyamuk), host (manusia), dan faktor lingkungan seperti: curah hujan, kepadatan penduduk, Angka Bebas Jentik (ABJ). Analisis spasial dimanfaatkan untuk menentukan wilayah-wilayah berisiko tinggi, membuat peta penyebaran, dan mendukung langkah-langkah pengendalian penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kejadian DBD di Kabupaten Jember tahun 2022 berdasarkan analisis spasial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi ekologi dengan pendekatan spasial yang memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (GIS) dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Jember masuk dalam wilayah berisiko dengan kasus DBD tertinggi di Kecamatan Kaliwates (154 kasus), Sumbersari (89 kasus), dan Patrang (88 kasus). Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Kaliwates, Kecamatan Sumbersari, dan Kecamatan Patrang. Rata-rata curah hujan tahunan di Kabupaten Jember termasuk dalam kategori sedang (100-300 mm), dengan curah hujan tinggi cenderung terjadi pada musim penghujan (bulan November-Desember). Nilai ABJ di Kabupaten Jember cenderung berada di wilayah berisiko atau ABJ belum mencapai target yang lebih ditetapkan yaitu ≥ 95%. Hasil pemetaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kasus DBD yang tertinggi terdapat di wilayah Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Kaliwates, dan Kecamatan Patrang. Hasil pemetaan curah hujan tahunan di
Kabupaten Jember berada dalam kategori sedang, namun terjadi peningkatan pada musim penghujan (bulan November-Desember) dengan meningkatnya kasus DBD.
Hasil pemetaan nilai ABJ menunjukkan kecamatan yang mencapai target ≥ 95% terdapat di Kecamatan Tanggul, Kecamatan Balung, dan Kecamatan Ledokombo, yang cenderung memiliki kasus DBD lebih rendah. Akan tetapi kecamatan dengan
ABJ rendah (≤ 95%), seperti Kecamatan Kaliwates, Kecamatan Sumbersari, dan Kecamatan Patrang, menunjukkan kasus DBD yang lebih tinggi.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah perlu meningkatan kualitas kegiatan PSN dengan memastikan program berjalan rutin dan efektif serta melatih petugas jumantik, melakukan penyuluhan tentang langkahlangkah pengendalian DBD, serta melakukan kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian DBD.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2275]