Faktor-faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya Terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Tangerang Banten
Abstract
Alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non-pertanian yang terjadi
seringkali disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya; jumlah penduduk; PDRB-
pertanian; serta jumlah industri. Hal ini akibat dari luas lahan yang tetap sedangkan
permintaan akan lahan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh antara Jumlah Penduduk, PDRB-pertanian, dan Jumlah Industri dengan
Alih Fungsi Lahan Pertanian, serta apakah akan berdampak pada ketahanan pangan
di Kabupaten Tangerang. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian Republik Indonesia dengan kurun
waktu tahun 2006 sampai tahun 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif yang menggunakan analisis regresi linear berganda yakni
Ordinary Least Squares (OLS), selanjutnya untuk mengetahui tingkat laju alih
fungsi lahan dilakukan dengan membandingkan dengan tahun sebelumnya,
sedangkan untuk mengetahui ketahanan pangan dilakukan dengan cara
membandingkan tingkat produksi dengan tingkat konsumsi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Jumlah Penduduk dan Jumlah Industri berpengaruh signifikan
dan memiliki hubungan positif terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten
Tangerang, lalu PDRB-pertanian berpengaruh signifikan dengan hubungan negatif
terhadap alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Tangerang. Hasil analisis
ketahanan pangan menunjukkan bahwa alih fungsi lahan pertanian berpengaruh
signifikan dan memiliki hubungan negatif terhadap ketahanan pangan, dan
selanjutnya produksi beras dapat mencukupi kebutuhan konsumsi untuk penduduk
di Kabupaten Tangerang.