dc.description.abstract | Cabai merah besar (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman dari famili
solanaceae atau terung-terungan yang banyak dibudidayakan petani di Indonesia
karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Kebutuhan cabai besar akan terus meningkat
seiring dengan penambahan jumlah penduduk dan perekonomian nasional.
Fenomena tersebut memacu petani di Indonesia untuk memaksimalkan pola
budidaya cabai besar terutama dalam hal pemupukan. Penggunaan pupuk kimia
masih menjadi andalan petani Indonesia, padahal tindakan tersebut akan membawa
dampak buruk jangka panjang. Oleh karena itu, dibutuhkan pemupukan yang ramah
lingkungan yaitu menggunakan pupuk bokashi.
Pupuk bokashi adalah pupuk dasar yang dapat diaplikasikan di awal tanam,
fungsinya untuk menjamin kebutuhan unsur hara serta memperbaiki struktur fisik,
kimia, dan biologi tanah (Ginting, 2019). Bokashi mengandung unsur hara makro (N,
P, K, Mg, Ca) dan mikro yang relatif cepat tersedia, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan tanaman yang digunakan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
Aplikasi pupuk bokashi kemungkinan akan lebih optimal apabila diaplikasikan
dengan pupuk hayati, PGPR. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah
sekelompok bakteri baik yang hidup di sekitar perakaran yang berperan dalam
mempercepat pertumbuhan tanaman. PGPR mampu menghasilkan IAA yang
tergolong dalam hormon auksin yang dapat menginduksi diferensiasi sel dan
menstimulasi pertumbuhan (Sharfina dan Yuliani, 2023).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk bokashi dan PGPR
(Plant Growth Promoting Rhizobacteria) terhadap pertumbuhan dan produksi cabai
merah besar (Capsicum annuum L.), meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah
cabang, berat basah dan kering tanaman, umur berbunga, jumlah bunga dan buah,
serta bobot buah per tanaman. Hasil penelitian kemudian di publikasikan dalam
bentuk buku ilmiah populer. | en_US |