Efek Penambahan Abu Vulkanik Raung, Arang Sekam, dan Jerami Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit dan Tomat
Abstract
Abu vulkanik yang dihasilkan oleh aktivitas erupsi Gunung Raung yang terjadi pada
bulan Februari 2021 berbentuk pasir halus berwarna hitam. Erupsi gunung Raung ini
tersebar di sebagian wilayah di kabupaten Banyuwangi. Kandungan pada abu vulkanik
Raung memiliki pH antara 6,5-7 maka Abu Vulkanik Raung memiliki pH basa dengan
kandungan silika di dalamnya (Kompas, 2021). Pupuk jerami merupakan pupuk organik
yang berasal dari tanaman padi dengan memanfaatkan daun dan batang sebagai pupuk.
Pupuk jerami bermanfaat untuk memperbaiki hara di dalam tanah, serta jerami bermanfaat
sebagai sumber karbon yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. Efek pembakaran
dapat merugikan kesehatan manusia, juga dapat menurunkan kandungan organik tanah.
Jerami padi mengandung 40 % Carbon, 0,6 % Nitrogen, 1,5 % Silika. Kandungan karbaon
pada padi tergolong tinggi maka jerami bakar secara tidak langsung dapat melepas CO2 ke
udara dalam jumlah besar. (Setyanto, 2008). Manfaat arang sekam dapat meningkatkan
unsur hara, memperbaiki kegemburan tanah, dapat mengurangi penguapan air di dalam
tanah dan dapat mengurangi perkembangan penyakit serta dapat menjadi media yang
baik untuk mikroorganisme simbiotik (Nurida Neneng L, 2015).
Tanaman Cabai Rawit dan Tomat dalam penelitian ini ditanam di media berbeda
yakni Abu Vulkanik Raung, Arang Sekam, Jerami dan Kontrol, dilihat dianalisis
pertumbuhan dari media-media tersebut. Data yang dihasilkan berupa nilai pH, suhu, tinggi
batang, luas daun, berat basah, berat kering dianalisis untuk mendapatkan efek
pertumbuhanya