Upaya Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) Melalui Program Pasar Kita
Abstract
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) umumnya dialami oleh
perempuan, yang seringkali menempatkan perempuan dalam posisi yang tidak
menguntungkan, seperti kesulitan ekonomi pasca bercerai. Oleh karena itu,
diperlukan upaya untuk membantu perempuan korban KDRT bangkit dari
permasalahan yang dialami. Lembaga GPP Jember menunjukkan kepedulian
terhadap kondisi perempuan korban KDRT yang telah bercerai dengan memberikan
pendampingan berupa pemberdayaan ekonomi melalui program Pasar Kita, dengan
tujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan. Adapun tujuan dari
penelitian ini, yaitu untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis upaya
meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan korban kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT) melalui program Pasar Kita.
Dalam penelitian ini, konsep yang digunakan sebagai kajian teoritis adalah
konsep korban kekerasan dalam rumah tangga (UU No. 23 Tahun 2004 tentang
PKDRT), pemberdayaan ekonomi perempuan (Mardikanto dan Soebianto, 2013),
kemandirian ekonomi (Bernadib dalam Mustaan, 2020) dan pasar (Alam dalam
Maskuroh, 2019). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif
dengan jenis penelitian basic research dimensi waktu cross sectional. Teknik
penentuan lokasi penelitian dan informan menggunakan purposive area.
Pengumpulan data menggunakan teknik observasi non-partisipasi, wawancara semi
terstruktur dan dokumentasi berupa tulisan, foto, dan rekaman. Analisis data
melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Selanjutnya untuk menguji keabsahan data pada data penelitian,
digunakan standar kredibilitas, standar transferabilitas, standar dependabilitas, dan
standar konfirmabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh program
Pasar Kita dalam meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan korban KDRT
adalah melalui pemberdayaan ekonomi dengan memberikan kesempatan pada
perempuan untuk mampu memiliki pendapatan dari hasil kerjanya sendiri. Hal
tersebut dilakukan dengan membantu anggota mempromosikan produknya,
menyediakan peningkatan kapasitas dan memberikan pendampingan. Adapun
untuk melihat keberhasilan dari upaya-upaya tersebut berupa perempuan memiliki
tanggung jawab atas apa yang dipilihnya, tidak lagi bergantung secara ekonomi,
memiliki sikap inisiatif, dan mampu mengontrol diri.